Susi Pudjiastuti, 'Ratu' Laut Pangandaran Ditakuti karena kata Tenggelamkan!

- 11 November 2020, 06:56 WIB
Susi Pudjiastuti kenakan batik karya Anne Avantie.
Susi Pudjiastuti kenakan batik karya Anne Avantie. /Instagram.com/susipudjiastuti115

JURNAL GAYA----Nama Susi Pudjiastuti, kembali mencuat seiring pemberian penghargaan Bintang Mahaputera, yang akan diterimanya.

Perempuan berpenampilan unik ini, awalnya sukses menjadi pengusaha di Pangandaran. Susi, sudah berkecimpung di dunia perikanan dan kelautan sejak ia kecil. Bahkan ia memilih putus sekolah untuk berbisnis hasil tangkapan laut.

Bisnisnya yang sukses membuat ia menjadi ratu laut Pangandaran yang disayangi nelayan. Karena membeli mahal hasil tangkapan laut nelayan dan menjualnya hingga ke luar negeri.

Baca Juga: Cerita Susi Pudjiastuti Bangun Runway Pesawat hingga SMK Demi Nelayan Cianjur

Nama Susi semakin dikenal luas seiring sepak terjangnya saat Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti. Dengan ketegasan Susi, banyak pelaut asing ilegal takut. Jargon 'Tenggelamkan' menjadi hal yang menakutkan untuk para pencuri ikan.

Bahkan, kata Tenggelamkan ini sempat viral menjadi Meme seiring semakin dikaguminya nama Susi yang tegas dalam memberantas pencurian ikan. Sudah ratusan kapal ilegal yang ditenggelamkan Susi. Sehingga, membuat efek jera bagi para pencuri ikan di perairan Indonesia.

Upaya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memusnahkan Kapal Ikan Asing (KIA) dengan cara ditenggelamkan ini pun, dicontoh oleh negara tetangga, yakni Malaysia.

Baca Juga: Jadwal Acara TV RCTI Rabu 11 November Oktober 2020 Ikatan Cinta Tayang Lebih Malam 21.00 WIB

"(Negara) Malaysia sudah mengikuti jejak kita. Mereka ikut melakukan penenggelaman kapal terhadap pelaku tindak pidana pencurian ikan di wilayahnya," ujar Susi.

Rencana penenggelaman kapal oleh Pemerintah Malaysia, dikatakan Susi, diketahuinya saat berkunjung ke Negeri Jiran pada bulan lalu. Menteri Pertanian dan Perikanan Malaysia, kata Susi, menyatakan juga akan melakukan penenggelaman kapal.

Susi menjelaskan, penenggelaman kapal ini selain menunjukkan kedaulatan negara dan menegaskan komitmen terhadap penegakan hukum kasus illegal fishing, juga untuk membuat efek jera.

Baca Juga: Gatot Nurmantyo Besok Terima Bintang Mahaputera, Kesehariannya Sang Jenderal Ngangon Bebek

Sejak Oktober 2014 hingga 2019, di era Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti tercatat telah menenggelamkan 503 kapal pencuri ikan. Penenggelaman kapal ikan asing yang terbukti melanggar hukum merupakan salah satu jalan keluar untuk mengatasi permasalahan sumber daya kelautan dan perikanan Indonesia yang menurun selama bertahun-tahun.

Susi menegaskan, tindakan penenggelaman sebagai cara pemusnahan kapal mensimbolkan sikap tegas pemerintah untuk menumbuhkan efek jera dari pelaku maupun maupun masyarakat.

Di samping itu, pemusnahan kapal pelaku IUU Fishing juga terbukti memberikan dampak positif pada sektor kelautan dan perikanan Indonesia. Tercatat bahwa produksi perikanan terus mengalami peningkatan.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta Rabu 11 November 2020, Al Mulai Curigai Elsa yang Buang Reyna ke Panti Asuhan

Pada triwulan III 2015 produksi perikanan sebanyak 5.363.274 ton mengalami kenaikan 5,24 persen menjadi 5.664.326 ton pada 2016. Kenaikan kembali terjadi 8,51 persen di periode yang sama 2017 yaitu sebesar 6.124.522 ton.

Di triwulan III 2018, produksi perikanan kembali meningkat 1,93 persen yaitu mencapai 6.242.846 ton.Sementara itu, pada triwulan III tahun 2018, PDB perikanan mencapai nilai Rp 59,98 triliun. Angka ini meningkat jika dibandingkan dengan periode yang sama pada 2017 senilai Rp 57,84 triliun.

Baca Juga: Tema Mata Najwa Malam Ini Rabu 11 November 2020, 'Lanjutan Cerita Joko Tjandra'

Meskipun terjadi perlambatan pertumbuhan PDB dari 6,85 persen di triwulan III 2017 menjadi 3,71 persen di triwulan III 2018, PDB perikanan mengalami peningkatan di setiap kuartal, begitu pula dengan jumlah produksi perikanan.

Bahkan, berkat ketegasan Indonesia dalam memberantas IUU Fishing selama di pimpin Menteri Susi, neraca dagang perikanan Indonesia menjadi nomor satu di Asia Tenggara. Prestasi lainnya juga ditorehkan Indonesia sebagai negara penyuplai ekspor tuna terbesar di dunia.

 

Editor: Qiya Ameena


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah