Mendengar hal tersebut Abu bakar terlihat marah, lalu beliau menarik tangan Aisyah dan hendak memukulnya. Rasullulah lalu mencoba melindungi istrinya dan menenangkan Abu Bakar yang merupakan sahabatnya.
Setelah itu, beliau berkata kepada sang istri “Bagaimana pendapatmu ketika aku menyelamatkanmu dari kemarahan Abu Bakar?”
- Ketika Nabi Muhammad mendengar Aisyah berbicara buruk mengenai orang lain
Kisah Nabi Muhammad dan Aisyah yang satu ini memang sebaiknya kita tanamkan pada kehidupan sehari-hari. Suatu ketika Aisyah menceritakan bahwa seseorang telah melakukan hal yang tidak disukai Nabi.
Baca Juga: Doa Berbuka Puasa, Ini yang Dicontohkan Rasullullah
Setelah mendengar ucapan istrinya itu, beliau bersabda, 'Aku tak suka mendengar cerita tentang seseorang, dan aku diceritakan begini dan begitu". Nabi juga tak menyukai jika ada yang mengucapkan kata-kata kotor.
- Menempelkan Mulut pada Bekas Makan dan Minum Aisyah
Hal ini diriwayatkan oleh Sayyidah Aisyah RA. Ia berkata sebagai berikut: “Terkadang Rasulullah SAW disuguhkan sebuah wadah (air) kepadanya, kemudian aku minum dari wadah itu sedangkan aku dalam keadaan haid. Lantas Rasulullah SAW mengambil wadah tersebut dan meletakkan mulutnya di bekas tempat minumku. Terkadang aku mengambil tulang (yang ada sedikit dagingnya) kemudian memakan bagian darinya, lantas Rasulullah SAW mengambilnya dan meletakkan mulutnya di bekas mulutku.” (HR Ahmad [nomor 24373]). Kemesraan jenis ini tentunya melebihi kemesraan sepiring berdua.
8.Kecupan Mesra
Diriwayatkan Sayyidah Aisyah RA bahwa ia berkata sebagai berikut: “Sungguh Nabi SAW ketika mencium salah satu istrinya, beliau mengecup lidahnya.” (HR Maqdisi dalam Dzakhiratul Huffazh [nomor 1568]).
Baca Juga: Gempa di Kota Padang, Warga Kuranji: Lantai Rumah Bergoyang Seperti Berayun-ayun di Atas Sampan
- Mandi Bersama
Diriwayatkan dari Sayyidah Aisyah RA, ia berkata sebagai berikut: “Dahulu aku mandi junub bersama Rasulullah SAW dari satu bejana di mana tangan kami bergantian (mengambil air) di dalamnya.” (HR Bukhari [nomor 253] dan Muslim [nomor 484], Ibnu Hibban [nomor 1118] mencantumkan riwayat tambahan, “Sedangkan tangan kami saling bertemu (bersentuhan).”