Network
JURNALGAYA - Kursi Polda Metro Jaya akhirnya terisi setelah kehebohan pelanggaran protokol kesehatan Covid-19. Kursi tersebut kini diisi Inspektur Jendral Polisi Mohammad Fadil Imran.
Fadil Imran kini resmi menjabat Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Jakarta pada, Jumat (20/11/2020) hari ini.
Dalam sambutannya, ia menegaskan, bakal menindak tegas bagi seluruh pengganggu keselamatan jiwa masyarakat dengan penegakan hukum di tengah Pandemi Covid-19.
Baca Juga: Di Tengah Berbagai Kekisruhan, Wapres Ma'ruf Amien Ulurkan Tangan pada Habib Rizieq
Baca Juga: Kopassus TNI Datangi Markas Habib Rizieq di Petamburan, FPI Sebut Tugas Khusus dari Presiden Jokowi
"Perkembangan situasi saat ini. Perkembangan Covid-19 prinsip saya satu, Salus populi supreme lex esto. Keselamatan masyarakat adalah hukum yang tertinggi," ujar Fadil saat pertama kali menjumpai awak media di Mapolda Metro Jaya seperti dikutip dari RRI, Jumat 20 November 2020.
Kedua, Polri adalah pelindung dan pengayom masyarakat.
"Polri hadir untuk menyelamatkan jiwa masyarakat, jadi siapapun yang akan menganggu keselamatan jiwa masyarakat, saya akan lakukan penegakan hukum yang tegas," tambah Fadil.
Selain itu pria kelahiran Makassar, Sulawesi Selatan, 14 Agustus 1968 ini, juga akan melakukan upaya pencegahan yang keras atau preventif strike.
Baca Juga: 'Walau 1.000 Baliho Dicopot, Ga Akan Menghapus Cinta Kami pada Habib Rizieq Shihab, Ga Ngaruh!'
"Jadi penegakan hukum akan saya dahului pencegahan keras," tuturnya.
Fadil mengatakan, Jakarta saat ini belum aman dari pandemi covid-19 berdasar data WHO. Berdasarkan data WHO, 59 persen kasus di pulau Jawa yang terbesar angka terkonfirmasi Positif Covid-19 adalah Provinsi DKI Jakarta.
"Transmission Jakarta juga masih diatas satu. Artinya resiko orang tertular masih sangat tinggi. Oleh sebab itu, maka siapa pun yang melakukan pelanggaran protokol kesehatan akan kita tindak dengan tegas," tuntasnya.
Sebagaimana diketahui, Irjen Pol Muhammad Fadil Imran resmi menjabat Kapolda Metro Jaya, menggantikan Irjen Pol Nana Sudjana yang dicopot karena disebut tidak melaksanakan perintah dalam menegakkan protokol kesehatan. Nana kemudian dimutasikan dalam jabatan baru sebagai Koorsahli Kapolri.***
