Novel Terbaru Dee Lestari 'RAPIJALI' Awalnya Berjudul 'Planet Ping' Ditulis 27 Tahun Lalu

22 Januari 2021, 22:27 WIB
Novel baru Dee Lestari /Twitter @Storialco/Storialco

 

JURNAL GAYA - Masa pandemi Covid-19 beberapa bidang mengalami kemunduran bahkan hancur karena terbatasi oleh jarak, waktu, dan cara berinteraksi yang berbeda dibandingkan masa sebelum pandemi.

Tidak berlaku hal tersebut bagi seorang Dewi 'Dee' Lestari. 

Dee Lestari adalah nama pena untuk artis penyanyi yang sudah terkenal dengan grup trio Rida, Sita, Dewinya (RSD).

Baca Juga: Hanin Dhiya Berkolaborasi dengan Sabyan Buat Lagu Jangan Sampai Pasrah

Sadar dirinya memiliki bakat menulis, Dee Lestari pun menerbitkan karya pertamanya berjudul Supernova: Ksatria, Puteri, dan Bintang Jatuh. Penerbitan awalnya dilakukan secara indie memakai modal sendiri tidak melalui penerbit mayor.  

Novel pertamanya tersebut akhirnya diangkat menjadi sebuah film dengan judul yang sama.

Saat masa pandemi Covid-19, Dee Lestari mencoba beradaptasi dengan yeknologi. Kali ini novel terbarunya "RAPIJALI" akan diluncurkan dalam dua bentuk, yakni digital dan cetak konvensional.

Baca Juga: Berkas Belum Rampung, KPK perpanjang Penahanan Edhy Prabowo

Dee Lestari mengubah judul novelnya yang awalnya bernama "PLANET PING" karena banyak berkisah tentang tokoh utama bernama 'Ping' dalam novelnya tersebut.

Akhirnya novelnya diberikan judul "RAPIJALI" agar ceritanya bisa lebih luas lagi.

Dee ternyata memiliki dokumentasi yang cukup rapi dalam mengamankan karya-karyanya. Sehingga Manuskrip awal "RAPIJALI" yang ditulis oleh Dee 27 tahun lalu masih terpelihara dokumentasinya dengan baik.

Baca Juga: Saat Positif Covid-19 Tidak Sembarang Pasien Bisa Dirawat di Wisma Atlet, Ini Syaratnya

Novel "RAPIJALI" ini mengisahkan tentang seorang remaja perempuan bernama Ping.

Remaja perempuan berusia 17 tahun ini awalnya hidup damai di Pantai Batu Karas bersama kakeknya seorang seniman pemusik. Mereka tinggal di rumah yang dekat dengan tepian Sungai Cijulang.

Saat awal menulis cerita bersambung ini, Dee hanya fokus pada sosok PING saja.

Ketika Dee mulai menggarap dan menghidupkan kembali karakter cerita di caon novel itu, Dee merasa ada banyak karakter pendukung yang cukup kuat sehingga "PLANET PING" dianggap kurang mewakili seluruh cerita.

Baca Juga: Kim So Hyun Berjuang Seimbangkan Cinta dan Tugas Dalam Teaser River Where the Moon Rises

"Banyak sekali karakter pendukung lain dan cukup ekstensif juga dan ini enggak pakai sudut pandang si Ping tapi orang ketiga. Untuk itu saya harus berpikir ada judul yang mewakili seluruh cerita," kata Dee dalam bincang-bincang "Dee Lestari RAPIJALI Media Meet", Jumat, 22 Januari 2021. Seperti dikutip dari ANTARA.

Nama "RAPIJALI" sendiri diambil dari sebuah kelompok musik di mana tokoh Ping menjadi anggotanya. Judul tersebut akhirnya dirasa yang paling pas untuk mewakili keseluruhan cerita.

"Karena di 'RAPIJALI' bukan hanya Ping sendiri tapi ada kawan-kawan yang lain. Sama kayak dulu 'Perahu Kertas' kan awalnya "Keenan & Kugi" tapi cerita juga melibatkan yang lain, jadi 'Perahu Kertas' bisa jadi simbol yang mewakili seluruh cerita," ujar Dee.

Baca Juga: KPK Perpanjang Masa Tahanan Mantan Menteri KKP Edhy Prabowo, Kenapa?

Dee juga merombak beberapa cerita dalam novelnya, ia rombak dan sesuaikan dengan kemajuan zaman dan teknologi masa kini. Tahun 1993 saat manuskrip "RAPIJALI" mulai ditulis, belum ada teknologi ponsel yang berkembang luas seperti sekarang dan belum ada media sosial. Saat itu masih berkutat dengan telepon umum, wartel, buku harian, dan surat cinta yang memiliki aroma wangi.

"Luar biasa, saya merobohkan yang saya tulis semua dulu, walau ada beberapa yang saya pertahankan. Saya masuk ke ponsel, media sosial. Ini suatu keputusan yang tadinya membuat saya bimbang, tapi saya rasa-lagi drama ini enggak akan muncul kalau enggak ada unsur-unsur kekinian," ujar pemilik nama asli Dewi Lestari itu.

"RAPIJALI" akan hadir sebagai cerita bersambung digital melalui platform Storial.co dan juga buku fisiknya sendiri yang dijadwalkan akan rilis dicetak pada akhir Februari 2021.***

 

Editor: Qiya Ameena

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler