JURNAL GAYA - Sinetron Cinta Amara adalah sinetron untuk anak yang tayang di SCTV setiap hari pukul 14.00 WIB.
Cinta Amara berhasil menjadi tontonan yang memikat karena akting aktris cilik berbakat Ciara Brosnan sebagai Amara, kehadiran pasangan artis Alyssa Soebandono dan Dude Harlino, ditambah akting memukau dari pemain lainnya.
Berikut ini adalah sinopsis Cinta Amara episode terakhir yang sayang untuk dilewatkan
Amara terkejut saat melihat Afandy ada di depan rumah Miranti.
Amara bingung kenapa Afandy tidak masuk saja untuk ngobrol dengan Miranti dan Nando.
Afandy menjadi salah tingkah dengan perkataan Amara.
Miranti menebak kalau Afandy sudah mendengar pembicaraan antara Miranti dan Nando.
Amara memeluk Afandy dan meminta Afandy tinggal bersama Amara dan Miranti.
Amara bilang mau punya papa satu aja, Papa Afandy yang selalu ada untuk Amara.
Miranti bertanya mengapa Amara berkata demikian.
Amara membandingkan dirinya dengan Kenzi dan Sisil yang mempunyai satu papa karena itu Amara tidak mau mempunya dua papa.
Afandy minta Amara untuk berdoa agar mendapatkan yang terbaik untuk Amara dan mereka semua.
Baca Juga: Polda Metro Jaya Belum Terima Informasi Ada WNA Kabur Dari Karantina di Hotel
Miranti meminta Amara untuk masuk, tapi Amara bilang ingin mengajak Afandy untuk masuk bersamanya.
Afandy meminta Amara untuk masuk karena Afandy akan pergi untuk urusan penting.
Amara akhirnya bersedia untuk memenuhi keinginan Afandy asalkan dengan syarat, Afandy akan sering main ke rumah Miranti.
Amara sangat bahagia mengetahui bahwa Afandy akan memenuhi permintaan Amara.
Saat Miranti menawarkan Afandy untuk masuk ke rumahnya, Afandy menolak karena Afandy mengatakan bahwa ia harus segera pamit.
Afandy berkata kalau tadi ia ke rumah Miranti hanya sekedar lewat.
Miranti bertanya ulang apa Afandy memang hanya sekedar lewat atau ada urusan dengannya.
Miranti mengatakan kalau Nando dan anak-anaknya hanya sekedar main ke rumahnya.
Afandy mengatakan kalau ia harus segera pergi.
Sebelum Afandy pergi, ia teringat akan masa lalunya bersama Miranti, di awal pernikahannya dan saat kelahiran Amara.
Setelah Afandy pergi, Afandy menelpon Miranti dan mengatakan bahwa Inggit sakit sehingga mereka harus segera menemui Inggit.
Amara terkejut dan berdoa semoga Inggit tidak kenapa-kenapa.
Saat sedang berjalan sendirian, Afandy memikirkan perkataan Amara yang sangat senang mendapatkan nasehat dari kedua orang tuanya seperti keluarga yang utuh.
Afandy juga memikirkan perkataan Amara yang menginginkan Afandy untuk tinggal bersama Amara dan Miranti dan menginginkan mempunyai satu papa saja.
Afandy berpikir keras, apa mungkin waktu itu Nando benar-benar melamar Miranti atau tidak.***