JURNAL GAYA - SCTV kemarin baru saja merilis Sinetron Suster El yang tayang Senin-Jumat pukul 14.00 WIB.
Suster El menghadirkan para pemeran utamanya yaitu: Adinda Azani, Fauzan Nasrul, dan Lavicky Nicholas yang sering beradu akting di FTV sehingga kehadiran mereka selalu dinantikan para penonton.
Berikut ini adalah sinopsis Suster El episode 4.
Ojek yang Nara naiki tiba-tiba mogok sehingga Nara turun sebelum tiba di rumah Felix.
Tukang ojek berusaha untuk menghidupkan mesin motor, tapi gagal.
Baca Juga: Catat! Info SIM Keliling Kabupaten Sumedang Besok, Sabtu, 22 Januari 2022
Karena mengejar waktu, Nara memutuskan untuk tidak melanjutkan menggunakan ojek tersebut.
Saat mengeluarkan dompet untuk membayar ongkos ojek, tiba-tiba ada sebuah motor yang menjambret dompet Nara.
Saat sedang berkumpul di restoran, ponsel milik Osman yang tertinggal mendadak bunyi.
Ketika Sinta akan mengambil ponsel itu, Manda tiba-tiba langsung mengambil ponsel itu dan mengatakan kalau ponsel yang berbunyi itu adalah miliknya.
Devan bingung mengetahui Manda memiliki dua ponsel.
Devan bertanya kepada Manda, sejak kapan Manda memiliki dua ponsel.
Manda bilang kalau ia baru saja membeli ponsel murah dari temannya untuk memenuhi berbagai keperluannya.
Devan bertanya lagi, mengapa Manda tidak mengangkat telepon.
Manda yang panik berkata kalau ia sengaja tidak mengangkat telepon itu karena yang meneleponnya menagih kartu kredit.
Ketika Sherly bertanya mengapa Osman tidak mengangkat teleponnya, Osman baru sadar kalau ponselnya tertinggal di restoran.
Osman berkata kalau sepertinya ponselnya tertinggal di kantor. Sherly bingung mengapa Osman sekarang menjadi pelupa.
Osman berkilah kalau ia terburu-buru pulang dari kantornya karena rindu kepada Sherly.
Clarissa yang tidak menyadari keberadaan Nara di balik punggung Deden menanyakan terus jam pulang Devan.
Setelah Clarissa pergi, Deden mengungkapkan keheranannya kepada Nara.
Karena Clarissa sering menanyakan tentang Devan, padahal Clarissa itu pacarnya Felix.
Nara berkata kepada Deden dan Sari bahwa ia baru saja kena jambret sehingga dompetnya hilang.
Deden menghibur Nara dengan mengatakan kalau ada hikmah dibalik hilangnya dompet Nara.
Sari menawarkan pinjaman uang ke Nara kalau Nara membutuhkan ongkos untuk pulang.
Edi membawa kabar baik untuk Osman dan Sherly karena ia sudah memiliki dompet Suster El.
Sherly bahagia karena menurutnya dari KTP milik Suster El, mereka akan dapat mengetahui identitas asli Suster El.
Ketika membuka dompet Nara, Osman tidak menemukan kartu identitas karena ia dompet itu hanyalah uang receh.
Sherly mengecek ulang isi dompetnya dan ternyata memang benar, tidak ada foto ataupun kartu identitas Suster El.
Osman sangat kesal karena ia menganggap Edi tidak bisa bekerja.
Bahkan Sherly menduga dompet itu bukan milik Suster El, melainkan milik tetangga Edi.***