JURNAL GAYA - Crazy Rich Bandung, Doni Salmanan kini tengah viral usai namanya disebut afiliator penipuan di platform trading Binary Option.
Dijadikan sasaran hujatan, Doni Salmanan pun harus tegar menerima komentar nyinyir dan pedas yang mampir di kolom komentar media sosialnya.
Panen cacian, Doni Salmanan pun mengaku tak gentar menghadapi tudingan netizen yang menyebutnya afiliatior dan influencer trading berdalih tipu-tipu.
Dikutip Jurnalgaya.com melalui akun Instagram pribadinya @donisalmanan, trader kaya berusia 23 tahun ini kembali mengungkapkan isi hatinya.
Bagi Doni, hujatan dan caci maki yang kini diterimanya merupakan ujian kedewasaan.
Sebagai trader profesional, Doni pun tak lantas patah arang dan takut menghadapi kenyataan.
"Namanya hidup memang gak akan selamanya lempeng , pasti akan ada ujian untuk menjadikan kita lebih dewasa . Itu adalah fakta yang harus di hadapi," tulis Doni Salmanan.
Lebih lanjut trader asal Soreang, Kabupaten Bandung ini juga mengungkapkan, bahwa pujian dan cacian di kehidupan menjadi hal yang galib.
Ketika namanya harum, pasti dibanjiri pujian, sebaliknya ketika terpuruk, penghinaan, fitnah dan hujatan pun akan datang.
"Saya pernah merasakan pujian yang berlebihan dan saya bahagia. Saya pernah merasakan hujatan, hinaan, fitnahan, dikucilkan, hidup pas pasan dan saya tetap semangat," tulis Doni.
Sudah mendapatkan banyak rezeki di usia muda, ditambah istri yang cantik dan solehah, bagi Doni sudah lebih dari cukup.
Penyuka mobil sport ini mengaku lebih memilih mati daripada menyerah dan mengalah dengan keadaan.
"Tidak ada kata tumbang dan menyerah di dalam jiwa saya, jika saya menyerah dengan masalah lebih baik mati saja dari pada menjadi pecundang," ucapnya.
Sebelumnya, para korban trading binary option yang mengaku loss ratusan juta rupiah melaporkan aplikasi Binomo Binary Option ke Bareskrim Polri.
Pelaporan ini merupakan imbas dari trading Binomo Binary Option yang mengaku loss atau rugi ratusan juta lantaran trading tersebut dituding judi.
Atas kerugian yang mencapai Rp2,46 miliar tersebut para korban membawa kasus ini ke ranah hukum.
Baca Juga: COVID-19 OMICRON di Bandung Sentuh 2.420 Kasus, Yana: Tidak Seberat Delta tapi Tetap Prokes!
Bahkan para korban turut menyeret dua nama influencer/afiliator trading, Doni Salmanan dan Indra Kenz.***