Network
JURNAL GAYA - Salah satu menteri yang merupakan paman Haidar menemui Haidar ditendanya.
“Kamu tahu aku jadi terkesan dengan pemikiranmu, kamu bisa sangat heba , aku mempunyai dendam yang membara dalam hatiku, hal itu membakarku setiap saat dan membuat aku jadi mempelajari semuanya," ucapnya.
Ini juga bisa terjadi padamu jika kamu terbakar oleh api dan menjadi kuat karenanya” kata Haidar sambil mengambil obor api yang menyala.
Baca Juga: Gaya Rambut Mana Yang Paling Disukai V BTS? Ini Yang Paling Disukainya, ARMY Pasti Ambyar!
Jika mereka masih hidup mereka akan bangga padamu ujar sang menteri, saya terkejut kamu mampu membuat Salim dan Jalal jadi menjauh satu sama lain, kamu telah membunuh Farhan dan mengkambing hitamkan kepala suku Tribal, kamu itu memiliki kecerdasan Maham Anga dan kekuatan Adam Khan, kamu akan bertindak lebih jauh lagi setelah ini” ujar sang menteri.
Salim sudah kembali ke istana Amer, dia langsung memasuki tendanya dan marah, Salim teringat bagaimana Zil Bahar memanggil Anarkali dengan nama Nadira, Salim berteriak kencang “Tidaaaaakkkkkkk !!!!!” dan kembali teringat ketika Anarkali menolongnya ketika dia sedang terluka, kemudian dia menemukan perhiasan kepala burung merak dikamarnya, ditatapnya perhiasan itu dengan marah.
Keesokan harinya keluarga kerajaan mughal bersiap untuk meninggalkan amer . Ketika Salim sedang menyiapkan kudanya untuk perjalanan pulang qutub menghampiri salim dan bertanya “ Salim ,Apakah kamu sudah bertemu dengan Anarkali ?” tanya Qutub, “Apakah kamu sudah mengatakan padanya bahwa kamu menyukainya?
Baca Juga: KEREN! Filter Jimin Jadi Lagu Solo BTS Terpopuler Tahun Ini, Menurut Genius Korea
“Aku tidak mengatakan apapun padanya , anarkali itu bukan siapa siapa bagiku,dan aku tidak mencintainya dia hanya mempermainkanku semuanya palsu, aku benci dengan dia !
Aku tidak ingin bertemu atau melihatnya lagi , Anarkali itu ternyata Nadira, seseorang yang menyebabkan masa kanak kanakku hancur berantakan, untungnya kita akan segera pulang ke Agra” kata Salim.
Sedangkan ditempat Anarkali, Anarkali sedang menunggu Salim “Qutub bilang ke aku bahwa dia akan datang untuk menemuiku tapi nyatanya dia tidak datang” kata Anarkali, “Aku dengar bahwa Farhan dan Bela sudang meninggal dunia” kata teman Anarkali , “Apa … ???” Anarkali terlihat sedih, “Lalu bagaimana dengan Qutub ?” , “Dia adalah prajurit biasa jadi tidak ada yang tahu tentang dia” Anarkali lalu mendoakan keselamatan Salim.
Baca Juga: Mohamed Salah Jadi Top Skor Liga Inggris Usai Liverpool Gasak Crystal Palace 7-0, Berikut Daftarnya
Jika ada sebuah cinta berada jauh diluar sana maka Tuhan pasti akan melindungi Qutub” , “Apakah kamu mencintai Qutub ?” tanya teman Anarkali “Aku berdoa untuknya, aku menunggunya, inilah cinta … aku mencintainya, aku berharap dia baik baik saja”
Anarkali datang ke istana Amer, dia melihat keluarga kerajaan Mughal sudah meninggalkan Amer, kemudian Anarkali bertanya pada salah satu pajurit, mereka bilang keluarga kerajaan Mughal sudah meninggalkan Agra, Anarkali berlari hendak mengejar Salim.
Sesampainya di rumah anarkali mendapati kedua orang tuanya sedang mengobrol “Kalau begitu, kita akan pergi ke Agra” kata Rashid. “Apakah kamu lupa apa yang terjadi pada kita disana ?” ujar Zil Bahar.
Baca Juga: Rizky Febian Bongkar Ulah Teddy Pardiyana: Hilangkan Surat Kuasa di Deposit Box! Incar Warisan?
Saat itu Anarkali datang dan mendengarkan pembicaraan kedua orang tuanya, “Buatku cinta anak gadisku itu lebih penting, ini adalah tanggung jawab kita untuk mempertemukan anak kita dengan kekasihnya dan menikahkan mereka" katanya.
'Kita pergi ke Agra besok,” ujar Rashid, seketika itu juga Anarkali langsung menghampiri ayahnya dan memeluknya “Ayah, kamu telah melakukan banyak hal untukku,"paparnya***
