Iwan Fals: Yang Dikritik Mah Santai-santai Saja, Tapi Teman-temannya Itu Lho

- 9 Februari 2021, 21:06 WIB
Iwan Fals komentari ketakutan Kwik Kian Gie terhadap buzzer./Instagram.com/@iwanfals
Iwan Fals komentari ketakutan Kwik Kian Gie terhadap buzzer./Instagram.com/@iwanfals /

 

JURNAL GAYA - Setelah politisi PDI Perjuangan Kwik Kian Gie, musisi Iwan Fals ikut berkomentar tentang serangan buzzer yang merajalela di era pemerintahan Joko Widodo (Jokowi).

Melalui unggahan di akun Twitter pribadinya pada Selasa 9 Februari 2021, Iwan Fals menilai melontarkan kritik kian sulit seiring perkembangan zaman.

"Iya ya. Zaman dulu belum ada internet, jadi belum ada buzzer, lancar-lancar aja ngritik, tapi klo sekarang, yang dikritik mah santai-santai saja, tapi teman-temannya itu, lho...wihwihwihwihwiiihhh..." tulis Iwan.

Unggahan ini langsung mendapat respons dari beberapa pengikutnya. Mereka menilai bahwa mengkritik pemerintah dulu dan sekarang sama-sama berbahaya.

Baca Juga: Kasus Meninggalnya Laskar FPI, Hakim Menolak Gugatan Praperadilan Keluarga

"Zaman dulu kritik pemerintah bisa hilang. Zaman sekarang kritik pemerintah dibully buzzer. Pilih mana?" tulis salah satu pengguna akun Twitter.

Warganet lainnya menimpali, "Iya, dulu zaman masih banyak yang nerima buat bikin kaset rekaman, tapi kalau sekarang sudah ditelepon duluan. Ngeririhrih."

Iwan melontarkan komentar ini untuk menanggapi pemberitaan mengenai ekonom Kwik Kian Gie yang mengaku takut menyampaikan pendapat berbeda atau berlawanan dengan pemerintah saat ini.

Mantan Menteri Koordinator Bidang Ekonomi dan Industri tersebut khawatir usai mengemukakan pendapat berbeda dengan rezim, akan langsung ada serangan buzzer di media sosial.

Baca Juga: Hobi Touring Naik Moge, Wika Salim: Mereka yang Tadinya galak, Malah Membuat Aku Nyaman

"Saya belum pernah setakut saat ini mengemukakan pendapat yang berbeda dengan maksud baik memberikan alternatif. Langsung saja di-buzzer habis-habisan, masalah pribadi diodal-adil," kata Kwik melalui Twitter.

Ia kemudian menjelaskan bahwa pendapat berbeda yang diutarakan bukan untuk menyerang, melainkan memberi masukan alternatif.

Ia kemudian membandingkan saat dirinya menyampaikan kritik saat Soeharto berkuasa.

Kwik mengaku leluasa melontarkan kritik ke rezim Orde Baru di kolom Harian Kompas. Menurutnya, kritik yang dirinya sampaikan saat itu juga tergolong tajam.

Baca Juga: Maret 2021, Kuota Internet Gratis Kembali Diluncurkan

"Kritik-kritik tajam, tidak sekalipun ada masalah," ujarnya.

Kwik sendiri merupakan anggota PDI-Perjuangan (PDIP), partai yang juga menjadi tempat Presiden Joko Widodo bernaung. Kwik mengatakan bahwa dirinya masih menjadi kader PDIP.

Namun, kata Kwik, meski satu partai, tidak lantas dirinya harus terus menjilat atau mencari muka di hadapan Jokowi.***

Editor: Dini Yustiani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah