Network
Marshanda juga mengungkapkan, sampai saat ini ia juga berusaha untuk tampil percaya diri meski tak langsing lagi.
"Sampe hari ini, I am still trying to conquer my insecurities. Dalem hati sih nyaman dan pede sama diri sendiri. Tapi ketika ngelihat video2 gue lalu NGEBANDINGIN bentuk badan ini dengan tubuh perempuan lain, atau bahkan masih dibilangin,jangan post ini ca kamu gendut banget disitu, ga bagus" sama orang dalam lingkungan terdekat, disitulah gue ga nyaman dan muncul lagi insecurenya,"sambungnya.
Menurutnya,cantik bukan urusan tubuh yang langsing atau gemuk seperti pendapat umum. Namun yang terpenting, wanita harus tetap didukung dan diterima tanpa harus melihat ukuran fisiknya.
"Karena yang harus kita pentingkan adalah: apakah seseorang ini melakukan hal-hal yang membuat tubuhnya sehat dan bukan bikin dirinya sakit. Bukannya soal how big or small her body size is,"tulisnya.
Tak lupa, Marshanda pun membuat kalimat penyembuhan dengan sederet kalimat positif yang ditujukan bagi tubuhnya sendiri.
"Caca, terima kasih untuk segala penerimaanmu ke diri aku seutuhnya. Terima kasih karena kamu berhenti menilai aku dengan kata2 dan buah pikir yang dulu sering membuatku sesak dalam hati. Terima kasih buat komitmen yang betul2 kamu jalankan untuk menghargai dan bahkan “celebrating” setiap bagian dari diriku.
Aku merasa dilihat, diakui, aku merasa dianggap, dan dihormati dan dijaga oleh kamu. It means more than the world to me, Ca. You’re my angel, you’re my hero. Stay this way.
Semangat yah, Ca. Setiap ada masalah seberat apapun itu. Aku percaya diujung setiap jurang pasti kamu akan jadi si pemenang. Seperti yang kamu sudah tunjukkan pada aku selama ini. Aku butuh kamu. Umur panjang yah, Ca. Jangan nyerah sama penderitaan2 kamu.
Ini surat kecil dari Caca kecil di dalam diri kamu. Semoga kamu baca dan dengar jeritanku yang nggak bersuara ini untuk kamu. Aku mau kamu survive, terus bercahaya. Untuk aku. Aku butuh kamu,"tulisnya.
"Aku ketik ini sambil nangis. Bukan nangis sedih, tapi terharu dan sayang sama diri sendiri. Bagaimana cara aku melihat dan menghadapi penderitaan sampai end up sayang sama diriku, sayang sama hidupku,"tukasnya.***
