Afandy menelepon rumah Nirwan, lalu diangkat oleh Inem.
Afandy menanyakan keberadaan Amara tanpa minta Inem menyebutkan nama Afandy kepada penghuni rumah lainnya.
Setelah mengetahui Amara tidak ada di sana, Afandy menutup teleponnya.
Kasmat dan Baron membahas tentang Miranti yang dihampiri anak buah Arman di kafe.
Kasmat bingung dengan anak buah Arman yang mengetahui bahwa Miranti sedang membutuhkan ruko untuk berdagang.
Motor yang dikendarai Kasmat dan Baron mogok. Lalu mereka didatangi sekelompok preman.
Para preman itu langsung menyerang Kasmat dan Baron dengan membabi buta.
Kasmat dan Baron yang tidak bisa berkelahi kewalahan menghadapi para preman yang beringas.
Amara dan Entin mendengar suara ribut-ribut dekat kontrakan Kasmat.