"Jangan sinis gitu, dong! Ini kamu kenapa, sih? Jangan ngajak ribut di sini, ya. Ini rumah sakit!" Starla ikut-ikutan sewot.
"Ya udah, makanya ngomong, dong. Biar cepet selesai, biar saya bisa cepet pulang." Arya makin ketus.
Diam-diam, Niko mengamati mereka. Niko semula kesal melihat Starla yang begitu rama kepada Arya, sedangkan kepada dirinya, Starla selalu ketus.
Baca Juga: Malam Jumat Dahulukan Baca Surat Yasin atau AlKahfi? Begini Penjelasan Syekh Abdur Raul al-Manawi
Namun, kemudian Niko bertanya-tanya melihat Arya terlihat bersikap dingin kepada Starla.
Starla menyerahkan amplop berisi uang kepada Arya, dia ingin mengembalikan uang Arya yang dipakai untuk membayar pendonor darah Nila.
"Uang? Saya nggak butuh uang," sahut Arya.
"Tapi, aku mau ganti," Starla bersikeras.
"Kan, saya bilang saya enggak perlu! Starla, Nila itu keponakan saya. Jadi, dia tanggung jawab saya juga. Enggak perlu, lah, ada hal-hal repot seperti ini."
Starla mengatakan bahwa Nila adalah anaknya. Seharusnya Nila adalah tanggung jawabnya, bukan Arya. Starla juga menambahkan, dia tak mau punya utang budi karena repot nanti harus membalasnya.