"Tante Elva ini, bener-bener ya, mulutnya. Harus dikasih pelajaran biar mingkem!" Dalam hati, Arya sangat kesal. Dia kemudian sengaja mengerem mendadak.
"Kamu ini bisa nyetir enggak, sih, Arya? Enggak liat apa, Niko itu pingsan!" sembur Mama Elva.
"Ya, maaf, Tante. Soalnya saya orangnya kagetan kalau misalnya ngedengerin orang yang suka ngoceh dan marah-marah," jawab Arya.
Arya menyarankan Mama Elva untuk langsung menonton video pertengkaran di Kafe Kintamani secara lengkap, supaya bisa menyaksikan sendiri kebenarannya.
"Nih, biar enggak repot, saya yang cariin. Silakan." Arya menyodorkan ponselnya kepada Tante Elva.
"Mama Elva tak bisa berkata-kata lagi setelah menonton video itu. Namun, dalam hatinya, dia masih berusaha menyangkal, karena sepanjang keturunan keluarga Wijaya, tak ada yang selingkuh.***