"Tapi, gimana kalah Niko menyelidiki siapa pemilik rumah itu, Bos? Tentu mudah saja bagi Niko melakukan itu." Vicenzo memperingatkan Ben.
"Percuma. Walaupun dia cari tau siapa pemilik rumah itu, enggak akan menemukan apa-apa. Rumah itu terdaftar atas nama lahir saya. Ilyas Panuluh," jawab Ben.
"Syukurlah kalau begitu, Bos. Berarti aman." Vicenzo lega.
"Belum. Ini belum aman. Apalagi, sekarang Niko sudah tau identitas kamu. Sekali lagi kamu ceroboh, penyamaran saya bisa terbongkar. Paham, kamu?" Ben menegur Vicenzo.
Vicenzo meminta maaf dan berjanji mulai sekarang dia akan lebih berhati-hati.
Dalam hati, Ben sadar dia tak bisa bersembunyi terus-terusan. Dia merasa, sudah waktunya bertemu muka dengan Niko.***