Ternyata, semua itu hanyalah mimpi Celine belaka yang terbawa dugaan bahwa Ariana adalah pelaku pembunuh ibunya.
Selanjutnya, Choky menemui Dita di kantornya untuk membahas tentang kecurigaannya ke Galvin.
Choky bilang kalau Galvin dan Saka sedang bekerja sama seperti sedang merencanakan sesuatu.
Sementara itu, seorang polisi menelepon Celine dan mengatakan kalau mereka menemukan barang bukti yang ditemukan di TKP.
Adapun barang yang ditemukan dan awalnya diduga milik Sonya adalah selembar kertas dan sebuah pulpen.
Namun, berdasarkan hasil penyelidikan pihak kepolisian, pulpen tersebut bukan milik Sonya karena sidik jarinya berbeda.
Tak hanya itu, barang lainnya yang ditemukan polisi adalah sebuah kartu nama atas nama Ariana.
Celine yang sedang berada di dekat Dante, sangat terkejut mendengar semua penjelasan polisi tersebut.
Di kantor Kusuma, Justin menemui Kusuma yang baru selesai rapat dengan Anjani.