Untuk menyelamatkan keris pusaka tersebut Nyi Polok menyembunyikan keris tersebut di dalam tubuhnya.
Sementara itu, Ki Karpo, seorang panglima perang yang licik dan kejam, menginginkan keris tersebut untuk kekuatan dan prestisenya.
Didorong oleh keserakahan dan ambisi, Ki Karpo mengirim pasukannya untuk menyerang desa Nyi Polok.
Dalam kekacauan yang terjadi, Nyi Polok nyaris terbunuh karena anak buah Ki Karpo menyandera putranya yang masih bayi, Ario Kamandaka.
Ario Kamandaka yang semula akan dihabisi anak buah Ki Karpo, berhasil diselamatkan dan dibesarkan di hutan oleh seorang pelayan Nyi Polok yang setia.
Sementara Nyi Polok meski telah dibakar hidup-hidup oleh Ki Karpo, tapi berhasil menyelamatkan diri dengan menggunakan ajian malih raga.
Bertahun-tahun kemudian, Ario Kamandaka tumbuh menjadi seorang pejuang yang terampil.
Pada suatu hari, Ario didatangi oleh seorang perempuan yang mengaku sebagai Nyi Polok atau ibu kandung Ario Kamandaka.
Nyi Polok memerintahkan Ario untuk berkelana dan memberantas kejahatan yang terjadi akibat perebutan keris pusaka Empu Gandring.