Namun, sikap tanpa kenal lelah Preeta membuktikan bahwa dia hanya mengerti satu bahasa, dan itu bukan bahasa tawar-menawar uang.
Inspektur wanita kemudian muncul. Konflik antara Karan dan Preeta pun semakin memanas. Dengan cepat, Karan mengumumkan Preeta sebagai pembohong, mengklaim bahwa semua tagihan sudah terbayar sejak kecelakaan.
Ketika pertanyaan inspektur jatuh pada siapa yang membuat keluhan, pandangan Karan berpindah ke Sania, sehingga memunculkan spekulasi.
Sementara itu, Sania mencoba merangkul kembali momen romantis dengan Karan, Preeta tampil sebagai penjaga yang tegas.
Preeta menuntut agar Karan dijebloskan ke penjara. Sania, dengan perasaan bersalah, mengakui bahwa perselisihan mereka hanya masalah sepele.
Karan, dengan keberanian, memohon agar Sania bisa menemaninya. Karan ingin mendapat keamanan di tengah riuhnya perasaan.
Preeta, dengan kecewa, meninggalkan kantor polisi, mengutuk Karan sebagai sosok yang pamer dan kehilangan akal sehat.
Karan merangkulnya dengan tangan terbuka, mengakui bahwa kelakuannya sebelumnya hanyalah hasil dari ketidaksengajaan.