Dampak Banjir Bandang Sukabumi: 30 Rumah Terbawa Arus, Ratusan Warga Mengungsi

- 26 September 2020, 22:54 WIB
Banjir Sukabumi
Banjir Sukabumi /BNPB


JURNALGAYA - Lebih dari 30 rumah terbawa arus banjir bandang yang terjadi di Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi, Senin 21 September 2020.

Tak hanya itu, banjir membuat 12 jembatan rusak dan 133 keluarga atau 431 jiwa mengungsi.

Hal itu disampaikan Camat Cidahu, Erry Erstanto, Sabtu (26/09/2020) saat menerima kunjungan kerja Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat.

Dikutip dari RRI, banjir ini disebabkan intensitas hujan yang tinggi dan meluapnya sungai Citarik-Cipeuncit.

Baca Juga: Penampilan Baru Chef Juna Trending Twitter, Disebut Mirip Guru Harry Potter, Severus Snape

Kecamatan Cidahu termasuk kecamatan yang paling besar terkena dampak banjir bandang.

"Sekitar 30 rumah lebih habis terbawa arus banjir. Kerusakan paling utamanya juga terletak pada fasilitas umum masyarakat, seperti jembatan yang sering digunakan sebagai akses jalan. Data sementara ada 12 jembatan yang rusak akibat banjir,” beber Erry.

Di Kecamatan Cidahu, tercatat empat desa dan empat kampung terdampak. Antara lain Desa Babakanpari (Kamping Bojong astana), Podokkaso Tengah (Bantar), Jayabakti (Cibojong) dan Cidahu.

Sementara total keluarga yang terdampak mencapai 133 keluarga atau 431 jiwa.

Baca Juga: Chef Juna di MasterChef Indonesia: JKT 48 Itu Apa?

Mereka mengungsi ke saudara dan tetangga terdekat. Beruntungnya, di kecamatan Cidahu, tidak ada korban jiwa, sedikitnya hanya warga yang luka-luka ringan yang dapat segera diatasi.

Ia berharap, kunjungan anggota DPRD Provinsi Jawa Barat bisa mempercepat hadirnya bantuan pemerintah.

Trutama untuk memenuhi kebutuhan pada kerusakan rumah yang mengalami rusak berat serta fasilitas umum seperti jembatan dan sungai yang rusak.

Anggota DPRD Komisi V, Siti Muntamah mengatakan hal serupa. Ia berharap, Pemprov Jabar segera merealisasikan dan memulihkan perekonomian masyarakat terdampak.

Baca Juga: Unpad Ungkap Penyebab Harga Janda Bolong Ratusan Juta, Permainan Semata?

“Alhamdulillah kami komisi V bisa berkunjung kesini, dan tentu untuk bisa melihat langsung masyarakat mana yang memerlukan bantuan perbaikan rumah serta pemulihan perekonomian masyarakat, bersama dengan kewilayahan setempat," ungkap dia.

"Harapannya tentu saja, 1-2 minggu kedepan bisa segera terealisasikan cita-cita mereka untuk kembali ke rumah dan mulai menggeliat kembali perekonomian masyarakatnya”, ucap dia.

Siti juga mengatakan melihat langsung masyarakat yang responsive melakukan gotong royong dalam pembangunan jembatan sementara.

“Terlihat masyarakat yang sangat responsif bahkan dari berbagai daerah di Jawa Barat. Ini memperlihatkan masyarakat Jawa Barat yang saling asah, asih, dan asuh dan budaya gotong royong dalam membangun jembatan sementara, serta membantu meringankan beban warga yang terdampak,” tutupnya.

Editor: Firmansyah

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah