Baca Juga: Heboh Gempa dan Tsunami, Menristek Bambang Brodjonegoro Usulkan Indonesia Mencontoh Jepang
3. Penggunaan dalam propaganda PKI
Pada masa Demokrasi Terpimpin (1959-1966), Partai Komunis Indonesia (PKI) melancarkan kampanye besar-besaran untuk meningkatkan popularitas.
Lagu ini, yang menggambarkan penderitaan warga desa, menjadi salah satu lagu propaganda yang disukai dan dinyanyikan pada berbagai kesempatan. Akibatnya orang mulai mengasosiasikan lagu ini sebagai lagu PKI.
4. Pelarangan oleh pemerintahan Orde Baru
Peristiwa Gerakan 30 September pada tahun 1965 membuat rezim Orde Baru yang anti-komunisme melarang disebarluaskannya lagu ini.
Menurut versi TNI, para anggota Gerwani dan Pemuda Rakyat menyanyikan lagu ini ketika para jenderal yang diculik diinterogasi dan disiksa. Peristiwa ini digambarkan pada film Pengkhianatan G 30 S/PKI besutan Arifin C Noer.
Dalam serangkaian peristiwa tragedi pembantaian komunis oleh TNI dan pendukung Orde Baru tahun 1965-1966 di Indonesia, Muhammad Arief, pencipta lagu Genjer-genjer meninggal dibunuh akibat dianggap terlibat dalam organisasi massa onderbouw PKI.
Baca Juga: Sarankan Milenial Nonton, Sejarawan UGM Sebut Sutradara Mengakui Film G30S PKI Cacat Fakta
Baca Juga: Pengakuan Jajang C Noer tentang Dramatisasi Film Pengkhianatan G30S PKI