Hati Elsa hancur melihat wajah kecewa suaminya, dan rasa bersalah yang mendalam pun menyelimuti dirinya.
Pagi harinya, Elsa dengan tulus meminta maaf kepada Edi, “Mas, aku nggak tahu kamu sudah nyiapin kejutan gitu buat aku,” ucap Elsa dengan suara bergetar.
Namun, permintaan maaf tersebut hanya disambut dingin oleh Edi. “Ya nggak apa-apa. Belum tentu berhasil juga, kan,” jawab Edi dengan nada yang menyakitkan.
Kata-kata ini menyulut pertengkaran hebat di antara mereka, menciptakan jarak yang semakin lebar dalam hubungan mereka.
Meski suasana canggung tak terhindarkan, cinta Edi yang masih membara membawanya ke ruang konsultasi dr. Zayn.
Di sana, terungkap bahwa Edi memiliki kebiasaan menonton film dewasa yang sudah berlangsung sejak sebelum mereka menikah.
Dokter Zayn memberikan nasihat, “Saran saya, stop nonton film dewasa dan stop kawin tangan, fokus ke istri Mas Edi.”
Untuk menebus rasa bersalahnya, Elsa merencanakan kejutan manis untuk Edi di rumah.
Upayanya berhasil memperbaiki hubungan mereka, setidaknya untuk sementara. Namun, cobaan kembali datang ketika masa lalu mereka mengetuk pintu.
Edi diminta menjemput Amanda, kakak dari bosnya, di bandara. Amanda adalah wanita dari masa lalunya yang menyimpan banyak kenangan manis.