Network
JURNAL GAYA - Film-film buatan sineas Indonesia ternyata banyak yang berhasil menembus festival film internasional di luar negeri seberpti Busan di Korea dan Cannes di Prancis.
Orang luar negeri menghargai karya seni film yang dibuat oleh orang-orang Indonesia dengan tema yang kreatif dan tidak mengejar pasar. Tema-tema unik yang berani dan menyodorkan isu humanisme, sosial kemasyarakatan, dan isu HAM diminati para kritikus film luar negeri.
Salah satu platform yang rajin menayangkan film-film lokal karya sineas Indonesia adalah Bioskop Online, yang menghadirkan rangkaian film eksklusif yang telah meraih berbagai penghargaan di festival-festival film lokal maupun internasional.
Film-film ini tidak hanya memikat hati penonton tetapi juga diakui oleh kritikus film di seluruh dunia. Bioskop Online mengajak penonton setia film-film lokal untuk merayakan dan mengapresiasi industri film Indonesia melalui penayangan eksklusif ini, sekaligus menjadi saksi dari keajaiban dan keunikan setiap karya.
Baca Juga: Glam Vibes! BABYMONSTER Luncurkan Single Baru yang Bikin Bergoyang: FOREVER
Film-film ini tidak hanya menawarkan kisah yang mendalam, tetapi juga menunjukkan keunggulan sinematik yang patut diapresiasi. Daftar film-film tersebut antara lain: Basri & Salma in a Never-ending Comedy, Dua Ikan dan Sepiring Nasi, Laut Memanggilku, Sepatu Baru, Semesta, Lalu, Trauma Kuntilanak, Tris, Passing, Jamal, 5 Langkah Dapatkan Sari, Rootless Bloom, Ride To Nowhere dan Bootlegging My Way Into Hell. Dari sekian banyak film-film yang dihadirkan, berikut beberapa pilihan dan rekomendasi yang bisa menjadi pilihan:
1. Basri & Salma in a Never-ending Comedy
Diproduksi oleh sutradara muda berbakat asal Makassar, Khozy Rizal, film ini menghadirkan cerita yang hangat dan mengharukan tentang perjalanan Basri dan Salma, pasangan suami istri yang telah menikah selama lima tahun dan mengoperasikan odong-odong di suatu karnaval. Film ini berhasil meraih penghargaan sebagai berikut:
● Cannes Film Festival (Short Films Competition 2023 dan World Premiere).
● Best International Short Fiction Award di Guanajuato International Film Festival 2023, Mexico.
● Sundance Film Festival 2024,USA.
● Best Short Film in Humor/Satire category 2024 Film Festival Bremen.
● Busan International Film Festival 2023, South Korea.
Baca Juga: Inilah 3 Taman di Kota Bandung yang Perlu Didatangi Saat Menjelajah Kota Kembang, Salah Satunya Taman Lansia
2. Sepatu Baru
Film ini bercerita tentang seorang anak yang tinggal di lingkungan kumuh dan memiliki sepatu baru. Namun, apa artinya memamerkan sepatu baru jika harus kotor karena kehujanan dan kebanjiran? Maka dia pun mencari cara untuk menghentikan hujan. Karya Aditya Ahmad ini berhasil memenangkan berbagai penghargaan, seperti:
● Special Mention Award Short Film di 8th Jogja – Netpac Asian Film Festival 2013.
● Special Mention Award di Generation Section, 64th Berlin International Film Festival 2014.
● Best Narrative Short Film di XXI Short Film Festival 2014.
● Best Live Action Short Film di 2nd Seoul Guro International Kids Film Festival 2014.
3. Laut Memanggilku
Karya Tumpal Tampubolon ini bercerita tentang Sura yang tinggal sendirian di desa nelayan, menunggu ayahnya pulang. Suatu hari dia menemukan boneka seks yang rusak, yang ia anggap sebagai pengganti kawan dan orangtuanya. Penghargaan yang diraih film ini antara lain:
● Best Short Film dari Busan International Film Festival 2021.
● Best Short Film dari Festival Film Indonesia 2021.
● Best Short Narrative dari Dumbo Film Festival 2022.
● Audience Award, Best Screenplay, Best Cinematography dari Desenzano Film Festival 2022.
● Best Indonesian Short Film dari Jakarta Independent Film Festival 2022.
Baca Juga: Rekomendasi 5 Spot Street Food di Kota Bandung, Kulineran Kaki Lima Rasa Bintang Lima yang Wajib Kamu Coba!
