Network
Andin mencoba menenangkan Reyna yang ketakutan dalam kegelapan. Andin pun menanyakan posisi rumah Reyna dimana. Setelah tahu alamat Reyna, Andin datang ke rumahnya.
Andin pun, menenangkan Reyna agar tak takut gelap. Al yang tahu Andin tak ada di rumah, mulai mencari Andin. Satpamnya bilang, Andin pergi ke rumah Reyna. Al pun bergegas menyusul karena khawatir Andin akan bertemu mamanya.
Al lega, ternyata Mamanya sedang ke dokter. Al pun, menyuruh Andin segera pulang. Di jalan Andin bertanya mengapa ia tak boleh dekat dengan Reyna. Padahal, ia menggap Reyna sebagai anaknya juga.
Baca Juga: Soal Uji UU No 11 Tahun 2020, Hakim Konstitusi: Lihat Lagi Pasal-pasalnya, Jangan Keliru
Andin pun, mempertanyakan sikap Al yang berubah. Dulu sebelum menikah Al sangat baik. Tapi sekarang Al sering kasar. Karena marah, Andin turun dari mobil dan berjalan ke rumahnya.
Al meninggalkan Andin. Di sepanjang jalan, Andin terus menangis. Al sendiri tak tenang kalau Andin sakit, ia masih membutuhkan Andin untuk mengadopsi Reyna. Akhirnya Al kembali menjemput Andin.
Pagi harinya, Andin teringat ulang tahun anaknya Nadin. Ia pun membuat kue untuk di bawa ke makam Nadin. Namun, Andin melihat kuburan anaknya yang sebenarnya kuburan buatan karena anaknya masih hidup, ada yang merusak. Andin menangis tersedu-sedu di hingga tiduran di kuburan.
Baca Juga: Ahok Ucapkan Selamat Tiba Kembali di Tanah Air ke Habieb Rizieq
Melihat Andin menangis, Al yang mengikuti Andin ke kuburan heran. Mengapa, Andin menangis kuburan pura-pura yang dibuatnya sendiri.
Al pun, teringat Reyna yang berulang tahun. Ia membawakan kue untuk Reyana. Bersama mamanya, Al merayakan ulang tahun Reyna secara sederhana.
