Industri Hijau, Bakal jadi Tren di Masa Depan, Lahirkan Suistainable Fashion yang Ramah Lingkungan

4 Agustus 2022, 10:40 WIB
Industri Hijau, Bakal jadi Tren di Masa Depan, Lahirkan Suistainable Fashion yang Ramah Lingkungan /Dini Budiman/Jurnal Gaya/


JURNAL GAYA-Dunia bakal menghadapi gerakan baru, industri hijau  yang diramalkan akan jadi tren baru di masa mendatang.

Pamor industri hijau akan terangkat, sejalan dengan perubahan gaya hidup masyarakat yang mengarah pada semangat go green.

Gaung industri hijau juga akan semakin meluas di ranah fashion, seiring terjadinya kerentanan iklim.

Hal itu dikemukakan Quri Siti Mirah dari Balai Besar Tekstil (BBT) Bandung. Industri hijau kata Quri, dipahami dan dilaksanakan dalam seluruh rangkaian proses industri yang efektif dan efisien.

Baca Juga: Sinopsis Serial Gangaa: Detik-detik Kematian Jhanvi yang Menyedihkan, Sagar Syok Lihat Istrinya Tergantung

Mulai dari penggunaan sumber daya, bahan baku yang digunakan, energi dan air yang digunakan, kemasan, serta seluruh teknis dan manajemennya concern terhadap lingkungan.

“Industri hijau itu mengacu pada isu global. Kebutuhan ekspor impor juga mengarah ke sana. Hubungannya nanti pada saving cost sehingga industri memerlukan industri hijau ini,” ujar Quri.

Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap industri hijau, lanjut Quri, BBT Bandung sejalan pula dengan telah memasuki usianya yang ke 100 tahun, telah menyiapkan sertifikasi industri hijau untuk perusahaan.

Sertifikasi hijau dilakukan melalui tahapahan-tahapan, dimulai dari pendaftaran, penunjukkaan dokumen, audit kecukupan, penunjukkan auditor, audit kesesuaian, evaluasi, layak atau tidak layak, sampai akhirnya dikeluarkan sertifikat.

Baca Juga: Resep Nasi Goreng Tumpeng Merah Putih, Hidangan Spesial HUT Kemerdekaan RI ke 77, Bikin Yuk di 17 Agustus!

“Jadi semua prosesnya bertahap, tapi efeknya nanti akan menjadi produk yang punya daya saing,” imbuhnya.

Sustainable Fashion
Untuk industri fashion, Manager Islamic Fasihon Institute (IFI) Hanni Haerani menyebutkan, pihaknya tengah mengembangkan sustainable fashion.

Sustainable fashion mengusung semangat kepedulian ikut andil menjadi penyelamat bumi.

Pelaksanaannya dilakukan secara bertahap, tahun 2017 gerakan Zero Hunger dengan berbagi nasi pada Jumat Berkah, tahun 2018 gerakan Zero Waste sebagai upaya mengurangi sampah/limbah fashion, tahun 2022 gerakan menggunakan produk dalam negeri sebagai upaya mengurangi emisi.

Baca Juga: Timnas Indonesia U-16 Tekuk Singapura 9-0, Bawa Garuda Asia ke Puncak Klasemen Piala AFF 2022

“Jadi kita lakukan secara bertahap dan sekarang semua mahasiswa peserta didik IFI harus menjalankan gerakan Zero Waste dalam membuat atau memproduksi pakaiannya,” demikian Hanni.

Gerakan Zero Waste dalam sustainable fashion, lanjut Hanni, dipraktikkan langsung dengan cara menjahit/memproduksi pakaian tanpa limbah.

Setiap merancang dan memproduksi fashion, tidak boleh/meminimalisir sisa kain. Setiap sisa kain yang ada dari setiap perancangan, harus digunakan sebagai aksesorie atau lainnya. “Intinya, harus tidak boleh ada limbah!” pungkasnya.***

Editor: Dini Budiman

Tags

Terkini

Terpopuler