Isu Ramah Lingkungan, Jadi Forecast Tren Fashion Muslim 2021, Ini Deretan Koleksinya

24 Oktober 2020, 09:44 WIB
/IFC

JURNAL GAYA - Ajang Virtual Fashion Show MERCEDES-BENZ FASHION WEEK RUSSIA yang digelar tadi malam, Jumat  23 Oktober 2020 berjalan sukses dan disiarka secara virtual lebih dari 100 platform digital.

Kendati hanya disaksikan melalui Zoom, tak mengurangi kemegahan dari fashion show ini. Kesepuluh desainer terbaik Indonesia ini pun hadir memamerkan koleksinya yang diramalkan meniadi tren baru di tahun 2021.

Adalah Vivi Zubedi yang menampilkan koleksi eksklusif bertema Archipelago series “HUMBANUA” yang menggabungkan kain dari dua daerah, yaitu kain sasirangan khas Borneo dengan motif sarat makna filosofis dan tenun Sumba.

Baca Juga: Sustainable Fashion Diramalkan Hits di 2021, Ini Ulasannya

Baca Juga: Tulus Gelar Konser Drive In Lokasinya Pindah Jadi ke GBK

Koleksi terbarunya ini menggambarkan kekuatan dan keramahan masyarakat Sumba. Potongan busana dibuat mengikuti tren padu-padan masa kini.

Ada pula Wignyo akan menampilkan koleksi bertema “Monochrome” dengan menggunakan material tenun Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) motif Houndstooth yang dibuat oleh para perempuan perajin tenun di Sukabumi, Jawa Barat.

Motif tenun ini identik dengan warna monokrom yang menciptakan kesan modern sekaligus dinamis sesuai selera pasar global.

Baca Juga: Libur Long Weekend, Uji Nyali di Wahana Dunia Lain Yuk, Ada Hantu Seram di Ujung Kereta! Hiii

Sementara Agung Bali Collection tadi malam hadir dengan koleksi bertema “Weaving Heritage” dengan menuangkan kain tradisional Bali yaitu “Endek Seseh” dan “Endek Ikat” yang mengedepankann motif heritage dan warna natural hasil pewarna alam yang sesuai dengan pasar Eropa.

Tak ketinggalan Adhy Alie juga memamerkan  koleksi bertema “Terpikat Ikat” yang menyatukan ragam tenun ikat yang kaya akan warna dan motif yang menarik dengan teknik patchwork, yang diwujudkan dalam rancangan modern berupa medium dan long coat. 

Roemah Kebaya Vielga turut menampilkan koleksi bertema “Dramatic Blossom” dengan mengangkat tradisi busana wanita Indonesia, yaitu modifikasi kebaya.

IFC

Baca Juga: 30 Grup Idola Kpop Terpopuler Oktober 2020, BTS Tetap No. 1, Disusul BLACKPINK dan NCT

Keunggulannya ornamen bordir bunga yang dikerjakan dengan mesin manual oleh para perempuan pengrajin bordir di Payakumbuh, Sumatera Barat.

Desainer muda Thiffa Qaisty tampil dengan koleksi bertema “DARA” yang terinspirasi dari kebaya Melayu, Riau, yang dimodifikasi dengan sentuhan modern.

Menggunakan tenun Siak dan batik Riau berbahan viscose, ia menyempurnakannya dengan detail beads dan Swarovski serta sulaman tangan. Thiffa memadukan tenun dan viscose untuk menggabungkan potensi daerah yang ada di Riau.

Baca Juga: Masterchef Indonesia Seasion 7, Hari Ini Sabtu 24 Oktober 2020 Peserta Dapat Tantangan Chef Ragil

"Viscose merupakan salah satu serat ramah lingkungan dan Riau merupakan produsen viscose terbesar di dunia. Dengan mengambil trend forecasting 2020/2021 yaitu SPIRITUALITY dan konsep mix and match menghasilkan look yang berkarakter urban dan futuristic," ungkapnya.

Tadi malam koleksi IR & IR juga menjadi koleksi bertema “Matari” yang mengeksplorasi kain tradisional songket Deli dalam busana hasil adaptasi kultur Melayu Deli dengan sentuhan modern dan simplicity.

IFC

Sedangkan Ina Priyono membawa “Portionate” dengan menggunakan batik tulis Lasem yang setiap motifnya merupakan hasil akulturasi dari budaya Cina dan Jawa serta sentuhan bordir yang diaplikasikan dalam desain yang simple dan elegan.

Baca Juga: Jimin BTS Bikin Greget Saat Idenya Tidak Berjalan Lancar, Dijamin Kamu Ikut Ngakak

Defika Hanum, membawa tema “Adventurous” dengan proses pengolahan bahan secara tradisional yang dituangkan dalam busana berkarakter urban, aktif, dan modern.

Keunggulannya inovasi batik tulis motif abstrak dengan menggunakan goresan kuas yang dibuat oleh pembatik di Kulon Progo dan Magelang, Jawa Tengah.

Sementara dokter muda asal.Bandung, Anggia akan menampilkan koleksi bertema “Equilibrium” dengan konsep daur ulang.

Baca Juga: Jimin BTS Bikin Greget Saat Idenya Tidak Berjalan Lancar, Dijamin Kamu Ikut Ngakak

Denim garmen yang reject, cacat, dan over stock dari industri lokal dikombinasi tekstil yang ramah lingkungan seperti katun bambu dan tenun tradisional dengan detail berupa symmetric-asymmetric, teknik manipulasi unfinished, patchwork fabric, dan denim washing technique.

Rorokenes, tadi malam juga menampilkan koleksi artisan leather bags dengan tema “Urban Weaving” yang menggunakan material kulit pada motif anyaman gedek.

Bahan baku kulit yang digunakan berasal dari pabrik yang telah memiliki sertifikasi ISO resmi dari pemerintah. Sampah atau sisa bahan diupayakan kurang dari 3 persen dan sisa bahan yang dapat didaur ulang disumbangkan kepada sesama pengrajin.***

Baca Juga: Dynamite BTS Taklukan Peringkat 10 Besar Tangga Lagu Tersulit Bagi K-pop, Apa Itu?

 

Editor: Dini Yustiani

Tags

Terkini

Terpopuler