Network
JURNAL GAYA – Belakangan ini berita tentang Bu Eny dan anaknya, Tiko, tengah viral di media sosial.
Hidup tanpa listrik dan air selama belasan tahun, ternyata Bu Eni yang tinggal di sebuah rumah mewah kawasan Jakarta Timur itu mengalami depresi berat.
Kejadian diduga bermula pada tahun 2010, saat Bu Eni ditinggal sang suami pulang ke kampung halaman dan tak pernah kembali lagi.
Menurut WHO, pada tahun 2017 ada sebanyak 322 juta orang di dunia yang mengalami depresi. Sedangkan menurut ketua PDSKJI, di Indonesia sendiri ada 15,2 juta jiwa.
Mengingat banyaknya orang yang mengalami depresi, menjadikan depresi sebagai masalah serius dan harus ditangani.
Sebelum terlambat, ada baiknya kita mengenal apa itu depresi, gejala, hingga bagaimana cara mengatasinya agar kesehatan mental tetap terjaga.
Baca Juga: Resep Cimol Bojot Anti Meledak: Ide Jualan Modal Murah Meriah, Namun Menguntungkan.
Dikutip dari kanal YouTube Satu Persen-Indonesia Life School, depresi itu merupakan salah satu gangguan mood atau mood disorder.
Mood itu sendiri adalah keadaan emosional subjektif yang biasanya dirasakan dalam jangka waktu cukup lama.
Sedangkan jika mood disorder atau gangguan mood, ditandai perasaan yang ekstrim dan memiliki kesulitan untuk meregulasi moodnya.
Mereka tidak bisa mengontrol emosi. Baik sedih, marah, senang, dan perasaan lainnya.
Menurut kitab psikologi atau yang biasa disebut DSM-5, depresi itu adalah periode yang setidaknya berlangsung selama dua minggu.
Baca Juga: TERCIDUK! Jungkook BTS Kencan dengan Seorang Wanita di Pulau Jeju, Ini Klarifikasi Saksi Mata
Dimana seseorang mengalami suasana hati yang tertekan, sekaligus ia kehilangan minat dan kehilangan kesenangan untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
Depresi juga memunculkan beberapa gejala tertentu. Seperti masalah tidur, masalah makan, atau sulit fokus dengan hal yang sedang dilakukan.
Gejala orang depresi tidak hanya merasakan depressed mood selama berhari-hari. Namun, juga bisa ditandai dengan perubahan berat badan yang naik atau turun drastis.
Penderita depresi juga memiliki gejala kurangnya tidur, atau malah tidur terlalu berlebihan.
Mereka akan kekurangan minat untuk menjalankan aktifitas sehari-hari. Merasa bersalah, merasa tidak berguna, dan merasa lelah hampir setiap hari.
Lalu, bagaimana cara mengatasinya?
Yang pertama harus dilakukan ketika mengalami hal-hal di atas, adalah konseling dengan psikolog untuk melakukan terapi dan invertensi, agar bisa sedikit demi sedikit bangkit dari depresi tersebut.
Perlu diingat, jangan sampai men‘self diagnosis’, yang malah akan memperburuk gejalanya. ***
