JURNALGAYA - Tuntutan yang besar antara orangtua, keluarga, dan pekerjaan, membuat generasi sandwich rentan stress.
Bagaimana tidak, generasi sandwich adalah seseorang yang memiliki tanggung jawab membiayai kelangsungan hidup dan kesejahteraan anggota keluarga yang besar seperti orang tua, kakak-adik, pasangan, hingga anak-anaknya.
Dikutip dari Antara, psikolog dari Lembaga Psikologi Terapan, Universitas Indonesia, Vera Itabiliana Hadiwidjojo mengatakan, sudah menjadi kewajiban bagi orang Asia untuk membalas budi orangtuanya dengan merawat mereka di hari tua sebagai wujud kasih sayang.
Baca Juga: Lakukan 4 Hal Menyenangkan Ini Untuk Terbebas dari Penyakit Mental
Baca Juga: Smartwatch Huawei, OPPO, Realme, OASE, dan Samsung, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
Di saat bersamaan, generasi sandwich ini juga berkewajiban mengasuh serta memenuhi kebutuhan pokok anak-anaknya dan diri mereka sendiri.
"Karena multi peran yang mereka jalani, generasi sandwich ini rentan stress karena banyaknya tekanan," ucap Vera.
Baik masalah keuangan, kesehatan, pendidikan dan kebutuhan rumah tangga. Juga karena terbatasnya waktu dan banyaknya tugas yang harus mereka kerjakan, membuat generasi ini jadi mengabaikan masalah self-care untuk diri mereka sendiri.
Untuk menghindari stres dan tekanan, generasi itu harus berkomunikasi dengan generasi sebelum dan sesudahnya.
Selain itu, Vera juga memberikan empat prinsip utama untuk menjadi generasi sandwich yang berbahagia, berikut ini adalah penjelasannya.
1. Temukan waktu untuk diri sendiri
Setelah merawat orangtua dan anak-anak secara bersamaan, luangkan waktu untuk diri sendiri demi rejuvenasi energi, pikiran dan jiwa.
"Harus ada jeda di antar kerusuhan mengurusi semua, enggak usah merasa bersalah. Saat memperhatikan diri kita sendiri, ini juga untuk kepentingan orang lain," kata Vera.
2. Cari dukungan
Bagi beban pikiran dan masalah dengan menceritakan tantangan yang tengah dihadapi kepada para sahabat. Dukungan moral memiliki keampuhan pemulihan yang manjur.
3. Buat skala prioritas
Buat klasifikasi prioritas, mana yang penting, lebih penting, paling penting dan darurat. Dengan adanya skala prioritas, masalah yang timbul bisa diselesaikan satu per satu.
4. Realistis
Sesuaikan kebutuhan dengan kemampuan diri dan jangan memaksakan semua hal harus ditanggung sendiri. Sebab hal inilah yang nantinya dapat memicu stres.
"Generasi sandwich ini ada di posisi dilematis, kalau terpaksa harus membantu ya bantu, kalau enggak bisa ya disampaikan saja. Balik ke skala prioritas mana yang penting buat saya dan keluarga," ujar Vera.