Merasa Tertantang, Marc Marquez Beberkan Keanehan di MotoGP 2020

- 24 September 2020, 22:31 WIB
Marc Marquez.
Marc Marquez. /Visordown.com

JURNALGAYA - Pebalap Repsol Honda, Marc Marquez masih dalam tahap pemulihan setelah operasi tulang humerus kanannya.

Lewat media sosial, Marc Marquez beberapa kali terlihat melakukan latihan fisik untuk kembali ke MotoGP.

Di tengah masa pemulihan, ia menghadiri interview yang diadakan Repsol Honda. Video interview Marc Marquez bisa brother tonton di chanel YouTube Box Repsol.

Marc Marquez pun menjelaskan perasaannya saat menonton MotoGP dari rumah.

Baca Juga: Pamit dari Barcelona, Luis Suarez Sesenggukan Menangis

"Ini yang paling sulit, menonton balapan di rumah adalah hal yang paling sulit karena kamu menonton latihan, menonton balapan, tetapi kamu ingin berada di sana," ungkap Marc Marquez dikutip dari Crash.net.

"Kemudian ketika kamu melihat banyak juara di tiap ronde yang berbeda selama satu musim dan kamu melihat bahwa mereka hanya memiliki 84 poin, kamu menjadi lebih termotivasi untuk kembali," sambungnya.

"Kelihatannya aneh bahwa setelah tujuh balapan saya hanya tertinggal 84 poin di belakang pemimpin, dan saya nol," tambah Marquez.

Baca Juga: Google Maps Bakal Tampilkan Peta Statistik Covid-19

"Ini musim yang aneh dan sepertinya kami tidak memiliki siapa pun yang membuat perbedaan besar dibandingkan dengan yang lain,” lanjutnya.

Melihat pembalap MotoGP bersaing meperebutkan juara, Marc Marquez malah bilang aneh dan kebingungan.

"Aneh, aneh karena sepertinya tidak ada yang mau menang," ungkap pembalap 27 tahun itu.

"Tidak ada yang ingin berada di puncak, maksud saya sulit untuk dipahami," sambungnya.

"Tetapi jika kamu seorang pembalap, kamu dapat sedikit memahaminya," lanjutnya.

"Jika menjadi pembalap yang menang, itu akan menjadi fantastis dan jika kamu menang akan menjadi sesuatu yang luar biasa," tambahnya.

Baca Juga: PSBB DKI Jakarta Diperpanjang, Angka Kasus Covid-19 di Daerah Penyangga Masih Tinggi

"Tetapi jika kamu adalah pebalap yang niat jadi juara, maka ada sesuatu yang berubah," sambung Marquez.

"Dan kamu harus lebih beradaptasi, karena kamu tidak tahu kapan harus menyerang, kapan harus bertahan," jelasnya.

"Kamu tahu harus menyerang saat start di posisi kedua, ketiga atau keempat," sambung pembalap asal Spanyol itu.

"Kamu harus menyerang dan kemudian kamu merasa lebih pede karena tidak ada ruginya," lanjutnya.

"Tapi ketika kamu berada urutan terdepan dan harus menang, inilah rasa ragu mulai ada di pikiran kamu, di tubuh dan itu menjadi lebih sulit," tutup Marc Marquez.***

Editor: Dini Yustiani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x