JURNALGAYA - Mesut Ozil disebut tuding kepentingan komersial di China ikut mempengaruhi keputusan Arsenal mencoretnya dari daftar pemain di Liga Inggris.
Ozil melancarkan kritik pedas kepada petinggi Arsenal yang dianggap membuat keputusan tak adil. Pemain berkebangsaan Jerman itu menilai Arsenal tak setia pada kemanusiaan.
Daily Mail menyebut Ozil telah menganggap keputusan Arsenal mencoretnya dari tim tidak lepas dari tekanan komersial China.
Ozil membuat heboh dunia media sosial setelah memberi dukungan kepada Muslim Uighur pada Desember 2019.
Kala itu Ozil mengutuk aksi persekusi yang telah dilakukan pemerintah China terhadap Muslim Uighur yang berada di provinsi Xinjiang. Pernyataan Ozil sempat viral dan memicu reaksi dari berbagai pihak.
"Mereka membakar Al-Quur'an, menutup masjid, menutup madrasah, dan membunuh para tokoh mereka [Uighur]. Para pria dipaksa tinggal dalam kamp dan keluarga mereka dipaksa tinggal dengan orang-orang China. Para wanitanya dipaksa menikah dengan orang-orang China," tulis Ozil di Twitter.
〽️⚽️ #M1Ö #YaGunnersYa pic.twitter.com/hF7abGklOT— Mesut Özil (@MesutOzil1088) October 21, 2020
Baca Juga: ShopeePay Perkuat Keamanan Akun Pengguna dengan Rekognisi Wajah dan Sidik Jari
Pihak Arsenal buru-buru menegaskan pendapat Ozil adalah suara pribadi dan tidak ada hubungan dengan statusnya sebagai pemain Arsenal.
Meski demikian China merespons pernyataan Ozil sebagai pendapat serius. Sehari kemudian penyiaran pemerintah China, CCTV, bahkan menghapus liputan pertandingan Arsenal vs Manchester City.