Pelesir Aman di Tengah Pandemi, Terbang Asyik dengan Jalani Protokol Kesehatan

- 24 November 2020, 13:48 WIB
Terbang aman di tengah pandemi
Terbang aman di tengah pandemi /Tim Jurnal Gaya

 

JURNAL GAYA - Sudah 8 bulan ke belakang masyarakat Indonesia hidup di tengah pandemi Covid-19. Banyak sektor yang terkena getahnya tanpa terkecuali, termasuk sektor pariwisata. 

Meski begitu, industri pariwisata kini mulai menyesuaikan diri dengan keadaan di masa pandemi, salah satunya industri penerbangan. 

Pada 22-24 November 2020, Jurnal Gaya berkesempatan mengikuti pengalaman terbang bersama Garuda Indonesia dengan destinasi tujuan ke Bali. 

Baca Juga: Inilah Merchant Terbaru ShopeePay Beri Inspirasi Makan Selama WFH

Sadar bahwa pandemi bukanlah hal yang bisa dianggap remeh, pihak maskapai nomor 1 di Indonesia ini mengikuti serangkaian protokol kesehatan yang ketat.

Berhubung masih dalam keadaan pandemi Covid-19, penumpang diwajibkan untuk datang ke bandara lebih lama dari biasanya, yakni 4 jam sebelum keberangkatan. Hal ini dilakukan karena ada banyak proses yang mesti dilakukan penumpang yang lain dari biasanya.

 

Proses validasi dokumen di Bandara Internasional Soekarno Hatta
Proses validasi dokumen di Bandara Internasional Soekarno Hatta Tim Jurnal Gaya

Di Bandara Internasional Soekarno Hatta sendiri, semua penumpang yang akan bepergian pertama-tama harus melakukan  validasi dokumen surat keterangan bebas virus Covid-19 yakni rapid test dan PCR test di bagian depan area bandara. Tentunya ketika antre, penumpang diwajibkan mengikuti physical distancing dengan berbaris sesuai dengan jarak yang sudah ditentukan melalui tanda garis khusus. 

Baca Juga: Komunitas VESLIN, Cara Unik City Riding Sambil Eksplor Pariwisata Jawa Barat, Tertarik Gabung?

Tak hanya itu saja, bisa dipastikan hampir semua lini diterapkan Garuda Indonesia dengan amat baik. Contoh lainnya ketika penumpang hendak melakukan check-in di counter, mereka tetap harus berjarak antar penumpang lainnya. Petugas di counter check-in pun melakukan physical distancing dan tidak bersentuhan dengan penumpang. Petugas memakai sarung tangan dan masker yang terpasang sempurna. 

Ketika sudah melakukan check-in, penumpang dipersilahkan masuk ke ruang tunggu sebelum waktu boarding. Sama seperti sebelumnya, di ruang tunggu sekalipun, penumpang tidak diizinkan untuk duduk berdampingan. Antar kursi yang satu dengan yang lainnya, diberi jarak satu kursi bertanda X yang artinya tidak boleh ditempati. Jadi, penumpang tidak akan duduk bersebelahan. 

Petugas memberikan hand sanitizer dan masker kepada penumpang yang akan memasuki pesawat
Petugas memberikan hand sanitizer dan masker kepada penumpang yang akan memasuki pesawat Tim Jurnal Gaya

Nah, saat tiba waktunya boarding, ketika memasuki pesawat pun penumpang tidak dibiarkan untuk berbondong-bondong, tapi harus masuk secara bergantian. Selanjutnya, semua penumpang diberikan hand sanitizer dan masker oleh petugas yang bisa mereka gunakan agar tidak lupa untuk mencuci tangan dan tetap menjaga kebersihan untuk meminimalisir penyebaran virus Covid-19. 

Baca Juga: Mau Liburan? Ini 5 Tempat Wisata Menarik di Ciwidey

Berbeda dari biasanya, kini tata letak kursi di dalam pesawat Garuda Indonesia pun terlihat berbeda karena menerapkan physical distancing. Terdapat headrest bertanda warna biru yang bisa ditempati oleh penumpang. Sedangkan kursi dengan headrest warna oranye dikosongkan dan tidak boleh ditempati oleh penumpang. Kedua hal itu lah yang harus dipatuhi oleh semua penumpang yang terbang di masa pandemi seperti sekarang ini. 

Tidak hanya petugas maskapai di bandara saja yang menerapkan protokol kesehatan, ketika di dalam pesawat pun, para cabin crew menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) berupa masker dan sarung tangan. 

Jarak antar penumpang di dalam pesawat
Jarak antar penumpang di dalam pesawat Tim Jurnal Gaya

Oia, perlu diketahui bahwa di dalam pesawat Garuda Indonesia terdapat HEPA Filter yang bisa dibilang mampu menyaring partikel kecil virus dan bakteri. Bahkan yang terkecil antara 0,1 sampai 0,3 mikron dengan efisiensi hingga 99,995 persen. Jadi, dengan begitu udara di kabin pesawat akan selalu mengalir ke luar dan ke dalam ketika terbang, dikarenakan udaranya terus diperbaharui setiap 2 hingga 3 menit dengan adanya sistem tersebut.

Baca Juga: Kabar Baik, Kuota Pendakian Gunung Rinjani Ditambah, Yuk Cek Cara Daftarnya

Selain itu, pengemasan makanan  di dalam pesawat pun benar-benar dibungkus dengan rapi dan tertutup. Petugas pun menyajikannya dengan tetap memakai APD. Hal ini dilakukan agar semua makanan terjaga kebersihannya dan aman dikonsumsi oleh penumpang. 

Kamu mau bepergian ke luar kota menggunakan pesawat terbang tapi masih ragu ingin menggunakan maskapai apa? Memang sih ada banyak maskapai penerbangan yang bisa kamu pilih. Namun, setelah membaca artikel ini, sudah tahu kan maskapai yang memprioritaskan betul keamanan ketika terbang?***

Editor: Dini Yustiani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah