Nikmatnya Bersantap di Rumah Makan Sunda Rumahan ala Tasikmalaya, Ada lalapan dan Aneka Tumis Unik!

- 3 Maret 2021, 15:52 WIB
Berusia 37 tahun, RM Kujang yang dimiliki Hj Saodah (77) ini tak pernah mengganti menunya sejak rumah makan ini berdiri. Lebih unik lagi, di tempat ini para pemburu kuliner bisa merasakan sensasi mengulek sambal sendiri sesuai seleranya.
Berusia 37 tahun, RM Kujang yang dimiliki Hj Saodah (77) ini tak pernah mengganti menunya sejak rumah makan ini berdiri. Lebih unik lagi, di tempat ini para pemburu kuliner bisa merasakan sensasi mengulek sambal sendiri sesuai seleranya. /Jurnalgaya/Dini Yustiani/

JURNAL GAYA – Jika Anda bosan dengan kuliner atau jajanan serba modern, sesekali bisa menyambangi sebuah rumah makan sunda rumahan, RM Kujang yang berlokasi di Salawu, Kabupaten Tasikmalaya.

Di RM Kujang, kalangan milenial pun bisa mendapati sederet kuliner unik yang belum pernah temui di tempat lain. Menu itu diantaranya pepes pirit, pepes lele, tumis kulit singkong, tumis iwung (rebung), tumis jantung pisang, tumis lember atau jamur kuping dan masih banyak lagi.

Berusia 37 tahun, RM Kujang yang dimiliki Hj Saodah (77) ini tak pernah mengganti menunya sejak rumah makan ini berdiri. Lebih unik lagi, di tempat ini para pemburu kuliner bisa merasakan sensasi mengulek sambal sendiri sesuai seleranya.

Baca Juga: Aldi Taher Kembali Buat Sensasi, Bikin Lagu tentang Nissa Sabyan Trending Topik di Twitter

Di meja prasmanan, sang pemilik sengaja menyediakan coet atau tempat mengulek, cabai rawit dan aneka  bumbu agar pengunjung bisa membuat sambalnya sesuai keinginannya. Tak lupa, di tempat ini juga disediakan beragam lalapan mentah yang jenisnya langka dan jarang dijumpai di tempat lain.

“Sejak hadir 37 tahun lalu, menu yang kami sediakan tidak pernah diubah. Kami setiap hari hanya memasak tumis-tumisan khas kampong yang biasanya ada di rumah. Salah satunya tumis jantung pisang,” ujar Hj Saodah kepada JurnalGaya.

Mampir di RM Kujang, Anda yang menjalani gaya hidup sehat juga  dapat memilih nasi merah agar kalorinya rendah. Untuk mempertahankan gaya tradisional, baik nasi merah maupun nasi putih sengaja disimpan dalam boboko alias bakul khas Tasikmalaya, lengkap dengan sendok nasinya yang terbuat dari kayu.

Baca Juga: Ridwan Kamil Ungkapkan Ada Warganya di Karawang Terjangkit Virus Corona Varinat Baru B117

“Dari dulu setiap yang makan dipersilakan untuk mengambil sendiri sesukanya, dan itu dipertahankan hingga saat ini,” ungkap Hj Saodah.

Halaman:

Editor: Dini Yustiani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x