TUMURUN MUSEUM Solo, Koleksi Seni Kontemporer dan Imajinasi yang Tidak Terbatas

- 14 September 2022, 05:30 WIB
koleksi Tumurun Meseum di Solo
koleksi Tumurun Meseum di Solo /JG/JUNIAR SYAH

Aditya Novaldi nampak keasyikan bermain-main dengan berbagai media tiga dimensi untuk mengekspresikan karyanya.

Aditya Novaldi mendapatkan tempat di lantai 2 museum, dan menempatkan karya dari mulai sketsa ribuan wajah di atas media akrilik sampai instalasi sejarah teh di atas meja bundar.

Ada juga instalasi Toko Ngaco yang membuat berbagai benda-benda yang biasanya ada di toko bangunan dengan bentuk-bentuk nyeleneh yang menyimpang. Tak heran Aditya menamainya Toko Ngaco karena memang ngaco atau aneh.

Selain itu, tergantung juga foto-foto sejarah teh di Indonesia dan khususnya Pulau Jawa sejak awal pertama kali masuk ke Indonesia pada tahun 1684. Teh dibawa oleh seorang ilmuwan botani bernama Andreas Cleyer dari Jepang dalam bentuk bibit.

Guide kami yang bernama Adit dan bertugas di museum, menjelaskan kalau museum ini gratis sebagai apresiasi seni dan penghormatan kepada bos Sritex H.M. Lukminto yang telah bersusah payah mengumpulkan dan merawat karya seni.

Satu yang harus diperhatikan saat berada di museum ini, pengunjung dilarang keras untuk menyentuh berbagai karya seni dan instalasi yang dipajang di sana. Mengambil foto atau dokumentasi diperkenankan asal tidak boleh menyentuhnya untuk menjaga dan merawat kelestarian benda-benda seni tersebut.*** 

Halaman:

Editor: Juniar Rodianur


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x