Melihat Pameran Seni Rupa Akar Hening di Tengah Bising di FKY 2020

- 24 September 2020, 09:09 WIB
Salah satu pameran di FKY 2020
Salah satu pameran di FKY 2020 /TIm FKY 2020/Tim FKY 2020

Menurutnya, pameran seni rupa tahun ini lebih menantang, selain memberlakukan konsep baru dalam kunjungannya, juga ada beberapa karya yang 'challenging', karena estetikanya sesungguhnya hadir melalui komunikasi antar manusia, bukan di ruang pameran. Seperti karya berjudul ‘Share with You’. 

Salah satu seniman yang berpartisipasi Chandra Rosellini, mengaku senang dapat bergabung dalam pameran kali ini. Tak tanggung-tanggung, Chandra memilih menghadirkan karya yang bercerita tentang dirinya sendiri

"Ini pertama kalinya saya bisa bergabung dalam event besar seperti FKY. Akhirnya saya memilih karya yang jujur menurut saya, menceritakan tentang identitas saya yang lahir berbeda dari orang pada umumnya. Karya ini juga sesuai dengan tema Akar Hening di Tengah Bising itu sendiri," paparnya.

Pameran di FKY 2020
Pameran di FKY 2020 Tim FKY 2020

Kesan depresif dan tidak bisa mengontrol diri sendiri nampak dalam karya lukisannya. Ia melukis dengan arang dipadukan dengan pensil dan cat air di atas kanvas.

"Kenapa arang, arang ini juga menggambarkan diri saya dan mungkin juga manusia lain yang sangat rapuh," ungkapnya.

Kurator FKY Prihatmoko Moki ikut menanggapi karya Chandra. Menurutnya Chandra merupakan seniman yang unik dan kreatif karena membuat karya yang dimulai dari hal yang paling dekat dengan dirinya sendiri. Termasuk berani mengungkapkan identitasnya dalam sebuah karya.

The Freak Show Men turut hadir dalam pameran FKY kali ini dengan menampilkan seni pertunjukan yang berjudul Piknik Seru Rabu Sore pada 23 September 2020. Dimainkan oleh Babam Zita dan Arvenanda, The Freak Show Men mencoba mengkritisi isu dalam kehidupan sosial saat ini, seperti soal kebersihan, persoalan lingkungan, juga tentang keribetan orang saat akan menikmati makanannya.

Dalam pertunjukannya, mereka menggunakan satu set meja makan berlapis plastik lebar, kemudian berperan menjadi seseorang yang sedang selfie, eksis, alay, lebay, dan check in sebelum mereka makan makanan mereka. Tak lupa juga ada adegan menyemprotkan disinfektan pada setiap perabotan makan yang memberi kesan 'ribet'.

"Ini juga menjadi sindiran bagi pengunjung pameran seni rupa yang kebanyakan datang ke pameran hanya untuk berfoto kemudian pamer di sosial media, namun tidak benar-benar menikmati karya-karya di pameran itu sendiri," ujar Babam.

Halaman:

Editor: Dini Yustiani


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x