Serunya Menyusuri Jembatan Gantung Terpanjang di Asia Tenggara di Sukabumi

- 10 November 2020, 20:00 WIB
Jembatan Gantung Sukabumi.
Jembatan Gantung Sukabumi. /Jurnal Gaya/Firmansyah

JURNALGAYA - Buat kamu yang berencana datang ke Sukabumi, jangan lupa mengunjungi jembatan gantung terpanjang di Asia Tenggara yang bernama Situ Gunung Suspension Bridge atau jembatan gantung Situ Gunung.

Jembatan Gantung Situ Gunung merupakan jembatan gantung terpanjang, yang berada di tengah hutan, di Asia Tenggara.

Membentang sepanjang 243 meter, dengan lebar 1,8 meter, dan ketinggian 121 meter di atas permukaan tanah.

Baca Juga: Besok, Gatot Nurmantyo, Susi Pudjiastuti, Jonan, dan Rudiantara Dianugerahi Bintang Mahaputera

Jembatan ini berlokasi di Taman Wisata Alam Situ Gunung, Sukabumi – Jawa Barat, yang telah menjadi salah satu tempat tujuan wisata selama bertahun-tahun dan merupakan bagian dari Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP).

TNGGP sendiri memiliki luas 24.270,80 ha. Secara administratif berada di tiga kabupaten yaitu Cianjur, Sukabumi dan Bogor.

Taman nasional ini merupakan salah satu dari 5 (lima) taman nasional pertama di Indonesia yang diumumkan oleh Menteri Pertanian pada 6 Maret 1980.

Baca Juga: Dibuka Jika Darurat, Habib Rizieq Miliki Dokumen Pernjanjian dengan Badan Intelijen Negara

Baca Juga: Kampanye ShopeePay Deals Rp1 Lebih Meriah di 11 November

Sebelum ditetapkan sebagai TNGGP, kelompok hutan tersebut ditetapkan sebagai zona inti Cagar Biosfer Cibodas oleh UNESCO pada Tahun 1977.

Dikutip dari situgunungbridge.com, Kawasan TNGGP memiliki banyak keindahan alam yang berpotensi menjadi objek wisata alam, di antaranya air terjun, air panas, gua, jalur pendakian, dan danau.

Jembatan Gantung Sukabumi
Jembatan Gantung Sukabumi Jurnal Gaya/Firmansyah

Salah satu dari keindahan-keindahan tersebut adalah Kawasan Situgunung.

Buat kamu yang ingin menyusuri Situ Gunung persiapkan fisik. Karena kamu akan melewati kontur jalan naik turun.

Kemudian di beberapa tempat kamu akan melewati jalan bebatuan. Namun jangan khawatir, pemandangan di kiri dan kanan jalan sangat indah.

Karena lokasi ini dikelilingi hutan. Membuat udara tetap segar dan adem, meski keringat membasahi baju.

Baca Juga: Acara ILC soal Kepulangan Habib Rizieq Dibatalkan, Fadli Zon: Ada Telepon Ghaib ya Bang Karni?

Begitu sampai di jembatan, kamu akan mendapatkan penjelasan dari petugas. Demi keamanan, kamu akan menggunakan karabiner untuk berjaga-jaga pada hal yang tidak diinginkan.

Selama berjalan di atas jembatan, kamu akan merasa sensasi yang cukup menegangkan, terutama bagi yang takut ketinggian.

Apalagi saat jembatan bergoyang-goyang ke kiri dan kanan. Pemandangan dari atas jembatan pun sangat indah.

Baca Juga: Buah Simalakama Bintang Mahaputera Gatot Nurmantyo, Mahfud MD: Diberi Salah, Tak Diberi Salah

Menurut Dedi, salah satu pengelola Jembatan Gantung Situ Gunung, di masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB), ada sekitar 2.000 pengunjung saat weekend.

Jumlah ini tentunya lebih rendah dibanding sebelum pandemi.

"Kalau dulu, 2.000 itu di weekday. Di weekend jumlahnya berkali-kali lipat," imbuhnya.

Curuh Sawer, Situ Gunung, Sukabumi.
Curuh Sawer, Situ Gunung, Sukabumi. Jurnal Gaya/Firmansyah

Jembatan ini pertama kali dibangun di pertengahan tahun 2017. Proses pembangunan jembatan dilakukan secara manual dengan melibatkan warga lokal dan tenaga ahli dari Bandung.

Meskipun tidak menggunakan alat berat, pembangunan jembatan ini selesai dalam kurun waktu kurang dari 1 tahun, lebih tepatnya selama 4 bulan.

Untuk keselamatan dan kenyamanan, selama pembangunan, dilakukan pendampingan teknis dari Puslitbang Jalan dan Jembatan–Kementerian PUPR.

Baca Juga: Corona Merajalela, Pelaku Usaha di Jepang Keukeuh Langsungkan Olimpiade

Menurut Ketua DPD Astindo Jabar, Joseph Sugeng Irianto, wisata di Indonesia sudah mulai berjalan walaupun belum kembali normal.

Uniknya, kecenderungan wisatawan untuk berlibur pun berubah saat pandemi ini. Mereka kini lebih suka berwisata outdoor, seperti Situ Gunung.

"Karena Covid-19, wisata pun beralih ke outdoor. Begitupun hotel, lebih mengarah ke arah Lembang yang memiliki kawasan outdoor lebih luas," tutupnya.***

Editor: Firmansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah