Bila Pandemi Covid-19 Usai, Kira-kira Pekerjaan Apa yang Paling Laku?

24 November 2020, 15:37 WIB
Jenis pekerjaan ang dibutuhkan seusai pandemi /Pexel/Negative Space/Juniar Syah/

Jurnal Gaya - Pandemi yang menimpa Indonesia berpengaruh pada semua aspek kehidupan. Pengangguran telah menembus angka 10 juta orang dan terus bertambah (data Kementerian PPN / Bappenas). 

Pertubuhan ekonomi pun turun menuju minus 2 persen, bahkan tembus ke minus 3 persen. Tentu saja perekonomian Indonesia akan menuju resesi bila pandemi tidak ditangani dengan hati-hati.

Begitupun Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziah, mengungkapkan data yang dimilikinya.

Baca Juga: Inilah Merchant Terbaru ShopeePay Beri Inspirasi Makan Selama WFH

"Begitu pandemi menghampiri negara kita, mau tidak mau, dampaknya pada sektor ketenagakerjaan ini sungguh luar biasa. Sehingga data yang ada di Kementerian Ketenagakerjaan total mereka yang di-PHK, mereka yang dirumahkan itu 3,5 juta. 3,5 juta ditambah 6,8, itu menjadi sangat signifikan jumlahnya. Sangat signifikan jumlahnya, 6,8 ditambah 3,5, 10 juta lebih. Dampak pandemi COVID-19 sungguh sangat luar biasa kita rasakan," ujar Ida, pada suatu kesempatan memberikan bantuan program padat karya di Magelang Jawa Tengah. 

Mendekati rencana vaksinisasi secara besar-besaran awal tahun 2021. Pemerintah mengharapkan pandemi perlahan berkurang dan akhirnya lenyap dari Indonesia.

Nah, saat pandemi usai, kira-kira pekerjaan apa saja yang sangat dibutuhkan? 

Berikut Jurnal Gaya infokan seperti dikutip dari ANTARA, Selasa, 24 November 2020.

Baca Juga: Gerak Cepat, Tim Kejagung Tangkap Buronan Kasus Dana Desa Hampir Rp1 Miliar

Hasil survei Kementerian Ketenagakerjaan mengenai pengaruh pandemi COVID-19 terhadap kesempatan kerja menunjukkan bahwa ada sepuluh jenis pekerjaan yang paling dibutuhkan seusai pandemi, termasuk di antaranya pekerjaan di bidang penjualan, pemasaran, dan humas.

"Dari hasil survei ditemukan terdapat 10 jenis pekerjaan yang paling dibutuhkan, yang pertama adalah profesional penjualan, pemasaran dan humas," kata Kepala Badan Perencanaan dan Pengembangan Kementerian Ketenagakerjaan Bambang Satrio Lelono  di Jakarta, Selasa, pada peluncuran hasil survei mengenai dampak pandemi COVID-19 terhadap perluasan kesempatan kerja.

Hasil survei yang dilakukan oleh Kementerian Ketenagakerjaan pada 1.105 perusahaan menunjukkan bahwa 18,7 persen perusahaan menyatakan membutuhkan pekerja profesional di bidang penjualan, pemasaran, dan humas.
 
Baca Juga: Pro kontra Prokes Covid-19, Tema ILC TV One Malam Ini: Bisakah Gubernur Dicopot?

Selain itu, menurut hasil survei, 13,5 persen perusahaan yang menjadi responden menyatakan membutuhkan pekerja penjualan lain dan 4,4 persen perusahaan membutuhkan tenaga teknik operasi TIK dan pendukungnya.

Hasil survei juga menunjukkan bahwa ada masing-masing 3,8 persen perusahaan yang membutuhkan pengemudi mobil, van, dan sepeda motor serta tenaga perkantoran umum.

Di samping itu ada 3,2 persen perusahaan yang butuh operator mesin stasioner; 3,1 persen perusahaan yang membutuhkan pekerja pertambangan dan konstruksi; 2,8 persen perusahaan yang butuh pekerja instalasi dan reparasi peralatan listrik; 2,4 perusahaan yang butuh tenaga administrasi profesional; dan 2,3 persen perusahaan yang butuh pekerja kasar.
 
Baca Juga: Pelesir Aman di Tengah Pandemi, Terbang Asyik dengan Jalani Protokol Kesehatan

Menurut survei yang dilakukan di 17 sektor usaha, 72 persennya di Pulau Jawa, keterampilan dalam bidang teknologi paling dicari setelah pandemi.

Sekitar 26,9 persen dari perusahaan yang disurvei membutuhkan pekerja dengan keterampilan teknologi; 6,2 persen perusahaan butuh keterampilan fisik dan manual; 4,1 persen perusahaan butuh keterampilan emosional dan sosial; serta 1,9 persen perusahaan butuh pekerja dengan keterampilan kognitif lanjutan.

Sebanyak 42,4 persen perusahaan responden menyatakan membutuhkan semua jenis keterampilan tersebut menurut hasil survei Kementerian Ketenagakerjaan.
 
Semoga tahun depan pandemi segera berakhir. Mari menyiapkan keahlian untuk berbagai pekerjaan yang membutuhkan di tahun depan.***
Editor: Qiya Ameena

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler