Kasus Corona Melonjak, Pemkot Bogor Siapkan RS Darurat

16 Desember 2020, 06:33 WIB
Rumah sakit penuh di Bogor, hingga RS Darurat penanganan Covid-19 akan berdiri. //Antara News

 

Jurnal Gaya - Lonjakan pasien Covid-19 di Kota Bogor telah diantispasi Pemerintah Kota Bogor dengan berbagai cara.

Setelah sebelumnya Pemkot Bogor melarang perayaan tahun baru di wilayah Kota Bogor selaras dengan peraturan yang juga dikeluarkan Pemerintah Provinsi Jawa Barat setelah diumumkan Ridwa Kamil.

Pemkot Bogor juga bersiga untuk merencanakan pembangunan RS Darurat di Kota Bogor dalam rangka mengantisipasi naiknya jumlah penderita Covid-19.

Baca Juga: Dua Orang Mantan Staf Khusus Edhy Prabowo Diperpanjang KPK Masa Penahanannya

Pemerintah Kota Bogor menyiapkan pembangunan Rumah Sakit darurat (RSD) untuk perawatan pasien positif COVID-19, guna mengantisipasi lonjakan kasus di Kota Bogor yang trennya terus meningkat.

"Rumah Sakit darurat itu akan dibangun di lahan seluas sekitar 4.000 m2 sampai 5.000 m2 dan dekat dengan rumah sakit," kata Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim, usai rapat di Dinas Kesehatan Kota Bogor, Selasa15 Desember 2020 seperti dikutip dari ANTARA.

Menurut Dedie A Rachim, menindaklanjuti instruksi Wali Kota Bogor untuk segera menyiapkan RSD untuk pasien positif COVID-19, Dinas Kesehatan dan Direksi RSUD Kota Bogor melakukan rapat koordinasi teknis di Dinas Kesehatan membahas persiapan pembangunannya.

Baca Juga: Ibadah Natal di Gereja Kota Bandung Bisa Secara Virtual, Tatap Muka Dibatasi 30 Persen Peserta

Pertemuan ini membahas beberapa agenda. Pertama, membahas lokasi rencana pembangunan RSD. Dedie menjelaskan, semula direncanakan akan memanfaatkan kantor Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) serta GOR Indoor di Komplek GOR Pajajaran untuk RSD.

Namun, dengan berbagai pertimbangan, seperti efisiensi operasional tenaga kesehatan baik dokter, perawat, maupun tenaga pendukung, kebutuhan ruangan perawatan dengan yang memenuhi persyaratan, dan kedekatan rumah sakit, maka muncul beberapa usulan lain.

"Usulan yang menguat, pembangunan RSD semi permanen di lapangan terbuka tapi dekat dengan rumah sakit. Kebutuhan lahan sekitar 4.000 m2 hingga 5.000 m2," kata Wakil Walikota menjelaskan.

Baca Juga: Chelsea VS Wolverhampton, Dipecundangi di Kandang Lawan dengan Skor 1-2

Sebagai pilihannya muncul dua opsi yakni di lapangan sepak bola dekat Rumah Sakit Marzuki Mahdi (RSMM) serta di lapangan soft ball di Komplek GOR Pajajaran.

Menurut Dedie, RSD ini akan dibangun oleh kontraktor yang sudah memiliki pengalaman membangun RSD untuk pasien positif COVID-19, seperti yang telah di bangun di Kota Batam Provinsi Kepulauan Riau.

"RSD ini tidak mandiri, tapi berada di bawah koordinasi Satgas Penanganan COVID-19 serta Dinas Kesehatan," katanya.

Baca Juga: 15 Desember Mendatang, McDonald's Turut Meriahkan ShopeePay Day

Dalam persiapan pembangunan RSD ini, Pemerintah Kota Bogor menyiapkan beberapa pekerjaan sekaligus yakni konsultasi dengan kontraktor yang telah memiliki pengalaman membangun RS Darurat, mengurus perizinan, menyusun rencana anggaran, serta konsultasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPD) dan Satgas Nasional Penanganan COVID-19.

Menurut Dedie, pembangunan RSD ini sudah bisa dilakukan pada bulan Desember ini sehingga pada Februari atau Maret 2021, sudah bisa dioperasionalkan.***

Editor: Qiya Ameena

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler