BMKG Peringatkan Cuaca Ekstrem Masih Terjadi Hingga Febuari, Waspada Puting Beliung Hantui Masyaraka

21 Januari 2021, 05:53 WIB
Ilustrasi Cuaca Ekstrem. /Pixabay/Bogdan Radu

 

JURNAL GAYA - Musim penghujan belum menandakan akan berakhir, bahkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberikan peringatan agar masyarakat mewaspadai potensi cuaca ekstrem puncak musim hujan yang diperkirakan terjadi pada Januari hingga Februari 2021.

Baca Juga: BMKG Peringatkan Warga Sekitar Bogor Cuaca Ekstrem Tiga Hari Kedepan

"Masyarakat diimbau untuk tetap waspada potensi cuaca ekstrem dan diminta untuk selalu 'update' informasi cuaca dari kanal-kanal informasi BMKG," ungkap Deputi Bidang Meteorologi BMKG
Guswanto melalui keterangan tertulis yang diterima Kamis, 21 Januari 2021.

Baca Juga: HATI-HATI, BMKG Keluarkan Peringatan Potensi Gelombang di Laut Sulawesi Bagian Timur Capai 4 Meter

Dikatakan Guswanto, cuaca ekstrem yang menghantui masyarakat kali ini antara lain fenomena cuaca esktrem "water spout" atau puting beliung. Untuk itu, masyarakat juga diimbau berhati-hati dengan tidak mendekati area kejadian guna menghindari risiko yang lebih buruk.

Apalagi, ujar dia, fenomena puting beliung juga baru terjadi di Waduk Gajah Mungkur Wonogiri pada Rabu, pukul 16.00 WIB.

Baca Juga: Heboh Bakal Terjadi Gempa 8,2 Disertai Tsunami di Sulawesi Barat, Kepala BMKG Beri Penjelasan

Ia mengatakan Kabupaten Wonogori selama Januari hingga Februari masih berada pada periode puncak musim hujan.

Oleh karena itu, potensi hujan lebat disertai kilat dan petir serta angin kencang bahkan puting beliung masih perlu diwaspadai pada periode tersebut.

Baca Juga: BMKG Ingatkan Waspada Hujan Disertai Kilat dan Angin Kencang di Sejumlah Daerah di Jabar

Ia menambahkan fenomena "water spout" terbentuk dari sistem awan Cumulonimbus (Cb). Kendati demikian, tidak semua awan Cb dapat menimbulkan fenomena tersebut tergantung pada kondisi labilitas atmosfer.

Baca Juga: Beli Paket Internet Lebih Menguntungkan dengan ShopeePay, Ikuti Langkah-Langkah Berikut Ini

"Ada kondisi tertentu seperti ketika kondisi labilitas atmosfer yang melebihi ambang batas tertentu mengindikasikan udara sangat tidak stabil," paparnya. ***

Editor: Yugi Prasetyo

Sumber: BMKG

Tags

Terkini

Terpopuler