KURIKULUM PROTOTIPE, Inovasi Baru di Bidang Pendidikan yang Hapus Penjurusan di SMA

18 Januari 2022, 06:27 WIB
KURIKULUM PROTOTIPE, Inovasi Baru di Bidang Pendidikan yang Hapus Penjurusan di SMA /Humas Bandung/

JURNAL GAYA - Dengan adanya kurikulum prototipe, para siswa kini bisa lebih percaya diri dalam memilih fakultas impiannya tanpa harus tersekat dengan jurusan di SMA.

Belakangan ini masyarakat ramai membicangkan tentang kurikulum prototipe yang mencetuskan gagasan penghapusan minat jurusan yang dinilai menjadi sekat para siswa untuk memilih jurusan dan karirnya.

Namun, masih banyak selentingan yang berseliweran tentang kurikulum baru ini.

Dalam kunjungan evaluasi Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen di SMPN 2 Kota Bandung pada Senin, 17 Januari 2022, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Indonesia (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim beserta jajarannya hadir di tengah para kepala sekolah penggerak dari berbagai jenjang.

Baca Juga: SAKSIKAN! Film Bioskop di TV, Ada Film 'D-Tox' Dibintangi Sylvester Stallone Cek Juga Jadwal film Lainnya

Kepala Sekolah SMAN 23 Bandung, Santy Kurnia Dewi mengajukan pertanyaan mengenai kaitan antara proses kurikulum prototipe ini dengan pemilihan jurusan di perguran tinggi.

"Bagaimana nanti para siswa memilih peminatan jurusan melalui jalur SNMPTN atau SBMPTN dengan Kurikulum Prototipe ini?" tanya Santy.

Kepala Badan Standar, Kurikulum dan Asesmen Pendidikan Kemendikbudristek Indonesia, Anindito Aditomo mengatakan, jika perubahan kurikulum prototipe di SMA ini memang paling menantang dalam proses implementasinya paling dibandingkan pada jenjang PAUD-SMP.

Namun, Anindito menuturkan, dengan adanya kurikulum prototipe ini, para siswa bisa lebih leluasa memilih jurusan yang mereka inginkan di perguruan tinggi tanpa perlu khawatit dengan penjurusan semasa SMA.

Baca Juga: Info SIM Keliling Kabupaten Majalengka, Selasa, 18 Januari 2022

"Adik-adik yang sekolahnya menjadi sekolah penggerak atau yang menerapkan kurikulum prototipe itu tidak dirugikan. Tidak ada lagi syarat jurusan untuk mendaftar tes. Jadi yang tadinya kalau mau masuk teknik itu harus dari IPA, tidak boleh IPS atau Bahasa, itu akan dihilangkan," papar Anindito.

Meski begitu, Anindito menambahkan, para siswa sebaiknya tetap memilih mata pelajaran yang memiliki korelasi dengan peminatan yang akan mereka pilih di perguruan tinggi nanti.

"Nanti akan ada seleksi lebih dalam pada mata pelajaran tertentu. Misal, kalau mau masuk teknik berarti akan ada tes tambahan pada mata pelajaran Matematika dan Fisika. Maka, sebaiknya matpel yang dipilih adalah matpel yang mendukung tes ini nantinya," imbuhnya.

Lantas, bagaimana dengan kondisi guru-guru yang mata pelajarannya menjadi pilihan di kurikulum prototipe? Anindito menjelaskan, jika guru tersebut sudah mendapatkan tunjangan profesi di kurikulum 13, maka dia sudah dianggap memenuhi jam mengajar untuk mendapatkan tunjangan profesi ketika sekolahnya sudah menerapkan kurikulum prototipe.

Baca Juga: Info SIM Keliling Kabupaten Majalengka, Selasa, 18 Januari 2022

"Para guru ini juga akan kita berikan amanah tambahan pada melalui project best learning. Project-project penguatan karakter untuk para siswa di semua jenjang kelas," tambahnya.

Project Best Learning (PBL) merupakan model pembelajaran yang berpusat pada siswa untuk melakukan suatu investigasi yang mendalam terhadap suatu topik.

Siswa secara konstruktif melakukan pendalaman pembelajaran dengan pendekatan berbasis riset terhadap permasalahan dan pertanyaan yang berbobot, nyata, dan relevan.

Kepala Sekolan SMPN 2 Bandung, Erni kustiani mengakui, jika PBL merupakan langkah yang baik untuk menciptakan suasana belajar yang baru untuk para siswa.

"Kurikulum prototipe sangat relevan untuk saat ini kita aplikasikan. Karena di kurikulum ini bukan hanya tentang meningkatkan kompetensi pengetahuan anak, tapi juga karakter yang baik," ujar Erni.

Menurut Erni, dengan adanya PBL di kurikulum prototipe, secara tidak sadar, karakteristik baik dalam diri anak jadi terbentuk dengan sendirinya.

Baca Juga: Menakjubkan! 10 Momen Jisoo BLACKPINK Ini Menunjukkan Ia adalah Seorang Putri Cantik di Zaman Modern

"Pengembangan karakter ini muncul saat mereka melakukan project bersama. Karakter nalar yang kritis, leadership, tanggung jawab, kreativitas, dan kerja sama jadi terlihat. Kita sudah dua kali membuat project dan dieksposisi. Anak-anak sangat antusias dan senang," aku Erni.

Sehingga, anak-anak tidak hanya berkutat dengan teori, tapi mereka bisa belajar lebih banyak melalui kolaborasi PBL ini.***

Editor: Dini Yustiani

Tags

Terkini

Terpopuler