JURNAL GAYA - Saat sholat berjamaah, Imam menjadi kunci utama yang akan memimpin dan mengawal makmum melaksanakan ibadah yang sesuai dengan syariat Islam.
Tak heran jika seorang imam yang dipilih memimpin sholat, biasanya sosok yang mumpuni dan dipercayai memiliki ilmu agama yang lebih tinggi dibandingkan makmumnya.
Tak hanya cakap dalam ilmu agama, seorang imam dalam sholat berjamaah juga harus teliti, tertib, khusuk dan tawadhu saat memimpin ibadah sholat.
Berbalut akhlaknya yang mulia, seorang imam dalam sholat berjamaah juga harus paham menjalankan semua tata cara sholat dengan baik dan benar.
Sebagaimana dikutip Jurnal Gaya melalui Desk Jabar dalam artikel berjudul Hati-hati, IMAM yang Seperti Ini Sholat Mereka Tidak Diterima Allah SWT, Jangan Disepelekan
Dalam kehidupan bersosial, seorang imam yang biasa memimpin sholat haruslah menjaga kebaikan akhlak dengan orang-orang di sekitarnya.
Kendati demikian, ada juga imam sholat yang mendapatancaman keras dari Allah SWT karena penyebab tertentu.
Bahkan para imam sholat ini diancam sholatnya tidak akan diterima Allah SWT di hari kiamat kelak.
Baca Juga: Cantik Berkelas, Potret Song Hye Kyo Terlihat Anggun dengan Dress Sederhana Namun Elegan
Mereka yang tidak diterima sholatnya tentu tidak akan selamat di akhirat. Naudzubillahimindzalik.
Sebab, sholat merupakan ibadah pertama yang ditanyakan dan ditimbang di hari penghitungan nanti.
Kenapa seorang imam yang “mulia” di dunia bisa tidak diterima sholatnya?
Melansir dari Youtube ShahihFiqih “Tiga Orang yang Tidak Diterima Shalatnya - Syaikh Shalih Al-Fauzan”, 2 Mei 2021, berikut penjelasannya.
Baca Juga: Kontroversi dengan Ibunya, Han So Hee Rilis Drama Soundtrack 1, Pansos atau Settingan Sih Mbak?
Penggolongan terhadap orang –orang yang yang sholat tapi tidak diterima Allah SWT ini didasarkan pada hadits berikut, yang artinya:
Ibnu Umar meriwayatkan hadits secara marfu’: “Ada 3 golongan yang sholat tapi mereka tidak diterima oleh Allah SWT, yakni: imam sholat yang dibenci oleh jamaahnya, seseorang yang mendatangi sholat dibaran (terlambat), dan seseorang yang memperbudak orang merdeka.” (HR Abu Dawud dan Ath-Thabrani dengan sanad jayyid)
Syaikh Shalih Al-Fauzan mengatakan, orang – orang yang diancam dengan hadits tersebut harus hati-hati dan jangan menyelekan.
Menurut Syaikh Shalih Al-Fauzan, seorang imam bisa masuk golongan orang yang sholat mereka tidak diterima Allah SWT, jika imam tersebut dibenci oleh jamaahnya.
Artinya, keberadaan imam tersebut sendiri sudah tidak disukai oleh masyarakat.
Namun dibencinya harus karena hal-hal yang dibenarkan dalam Islam, misalnya karena akhlak atau akidah imam tersebut.
Imam sholat yang seperti itu, ketika ia sholat atau mengimami jamaahnya maka sholat dia tidak akan diterima Allah SWT.
“Misalnya karena imam tersebut buruk agamanya atau tidak amanah.Maka imam seperti ini sholat tapi tidak diterima,” kata Syaikh Shalih Al-Fauzan.
Baca Juga: Resep AYAM GORENG MENTEGA, Olahan Ayam Paling Praktis, Namun Rasa Paling Juara
Oleh karena itu, para imam sholat yang dibenci jamaahnya karena alasan-alasan yang dibenarkan secara syar’i, harus mulai hati-hati.
Alasan lain imam dibenci dan tidak diterima sholat mereka oleh Allah SWT misalnya, ia menjadi imam masjid dengan kekuatan penguasain.
Artinya, dia memanfaatkan kenalannya yang berkuasa secara politis untuk membantunya menjadi imam masjid tertentu.
“Maka sholat nya tidak diterima meskipun imam ini mengimami jamaahnya,” ujar Syaikh Shalih Al-Fauzan menambahkan.
Baca Juga: Tonton Sinetron PERNIKAHAN PALSU, IntipJadwal Acara TV SCTV Hari Ini Kamis 10 Maret 2022
Alasan lain membenci imam yang juga dibenarkan secara agama, misalnya, imam dari mazhab yang sesat.
Maka imam sholat yang seperti ini juga mendapat ancaman keras, bahwa sholat mereka tidak diterima Allah SWT.
“Adapun jika para jamaah membencinya tanpa alasan yang dibenarkan, maka imam tersebut tidak masuk dalam ancaman ini,” kata Syaikh Shalih Al Fauzan.
Alasan membenci imam sholat yang tidak dibenarkan, misalnya membenci atas dasar hawa nafsu dan keinginan – keinginan yang tidak dibenarkan.
Atau membenci imam hanya karena perbedaan pilihan politik, maka kebencian seperti tidak dibenarkan oleh syariat.
“Karena tidak ada seorang pun yang dapat membuat ridha semua manusia. Maka imam ini tidak termasuk dalam hadits,” ujar Syaikh Shalih Al-Fauzan.
Oleh karena itu, mengingat pentingnya sholat bagi kita, perlu memperhatikan semua hal yang diatur syariat mengenai ibadah ini.
Apalagi jika dipercaya oleh masyarakat untuk menjadi imam sholat, sebaiknya harus selalu introspeksi agar senantiasa menjaga kebaikan diri agar Allah SWT ridho kepada-Nya. ***Feby Syarifah/DeskJabar