JURNAL GAYA - Baru-baru ini publik dibuat heboh sebuah video viral aksi pengutil coklat di Alfamart yang intimidasi kasir tapi berakhir dengan damai.
Semula, pelaku pengutil coklat mengancam akan membawa kuasa hukum jika pegawai Alfamart enggan meminta maaf kepada dirinya.
Hal itu terjadi karena video aksi mengutil barang di Alfamart beredar luas di media sosial.
Banyak dari netizen yang mengatakan jika pelaku pengutil coklat di Alfamart tersebut mengidap Kleptomania.
Baca Juga: AKUI SALAH, MARIANA Pengutil Coklat di Alfamart Akhirnya Meminta Maaf dan Kasusnya Berakhir Damai
Lalu, apa sebenarnya Kleptomania itu?
Dilansir Jurnal Gaya pada 16 Agustus 2022 dari situs resmi RSUD Pariaman, berikut ini yang dimaksud dengan Kleptomania.
Kleptomania merupakan suatu kondisi mental di mana orang dengan kondisi tersebut tidak mampu menahan dorongan untuk mengambil tanpa ijin suatu benda.
Benda yang diambil oleh pengidap Kleptomania kebanyakan tidak dibutuhkan dan umumnya tidak bernilai tinggi.
Kleptomania adalah gangguan jiwa yang cukup jarang terjadi, tetapi tergolong serius.
Kondisi kejiwaan ini dapat menyebabkan gangguan emosional pada orang yang bersangkutan.
Hal ini juga menimbulkan konsekuensi mental–sosial bagi orang-orang terdekatnya.
Kleptomania merupakan gangguan pengendalian impuls atau spontanitas.
Seseorang dengan gangguan pengendalian impuls memiliki kesulitan menahan dorongan untuk melakukan hal yang berlebihan atau berbahaya bagi dirinya sendiri maupun orang lain.
Meskipun jarang terjadi pada seseorang, tetapi penyakit mental ini membuat penderitanya terganggu secara emosional, sehingga malu untuk mencari pengobatan.
Pada umumnya, penyakit ini terbentuk pada usia remaja.
Namun, ada juga yang muncul setelah dewasa.
Pengidap Kleptomania kerap melakukan aksinya di tempat-tempat umum, yakni di warung atau toko, restoran dan rumah teman/kerabat.
Baca Juga: TEWASKAN 10 Orang Penumpang, Pembuat Odong-odong Maut di Kabupaten Serang Jadi Tersangka
Hingga saat ini, penyebab Kleptomania belum diketahui secara pasti.
Kondisi ini diperkirakan terbentuk akibat adanya perubahan komposisi kimia di dalam otak.
Diduga, perilaku impulsif ini muncul akibat gangguan zat kimia di otak.
Gangguan zat kimia di otak seperti menurunnya kadar serotonin atau hormon yang bertugas mengatur emosi.
Ketidakseimbangan sistem opioid otak yang mengakibatkan keinginan untuk mencuri tidak bisa ditahan, serta terjadi pelepasan dopamin.
Hal itulah yang akhirnya menjadikan seseorang pengidap Kleptomania merasa senang atas perbuatannya.***