Tips Perkuat Karakter Anak di Era Digital, Sesuai Nilai-Nilai Islami, Ini Kata Ustadz Aam Amiruddin

4 Februari 2023, 06:53 WIB
Tips Perkuat Karakter Anak di Era Digital, Sesuai Nilai-Nilai Islami, Ini Kata Ustadz Aam Amiruddin /Arini Arsiani Nadia /

 

JURNAL GAYA – SMP Prima Cendekia Islami (SMP PCI) kembali mengadakan program unggulannya yaitu PCI Serial Lecture.

Program intensif ini sudah memasuki kali ke-10. Program ini dibuat dengan tujuan memperluas cakrawala keislaman bagi seluruh keluarga besar PCI.

Pada kesempatan PCI Serial Lecture X kali ini, Prof. Dadan Wildan selaku ketua Yayasan menghadirkan Ustadz KH. Dr. Aam Amirudin sebagai pemateri.

Diadakan di masjid Ulul Albab yang merupakan masjid milik sekolah PCI, kegiatan tersebut dihadiri juga oleh orang tua murid dan beberapa masyarakat umum.

Baca Juga: DAEBAK! BTS kembali Masuk dalam Nominasi Grammy Award 2023 di 3 Kategori Sekaligus

Acara dibuka oleh moderator dan disusul sambutan dari Ketua Yayasan. Ustadz Aam kemudian mengisi acara dengan memberikan materi tentang bagaimana membentuk karakter anak di era digital dengan nilai-nilai islami.

“Sebelum sampai pada poin pentingnya, pertama-tama orangtua harus paham tentang arti karakter itu sendiri. Karakter itu suatu sifat yang sudah melekat pada keseharian. Sehingga apabila tidak dilakukan, akan terasa ada yang kurang,” jelas Ustadz Aam mengawali.

“Seperti halnya membaca Al-Qur’an, shalat tahajud, jika hanya dilakukan sesekali dan tidak menjadi kebiasaan, itu jelas bukan sebuah karakter,” tambahnya.

Ustadz Aam selaku pengasuh kajian Percikan Iman dan Masjid Peradaban, kembali menerangkan bahwa karakter itu ditentukan dan dibentuk oleh 4 hal. Yaitu apa yang didengar, apa yang dilihat, apa yang menjadi kebiasaan, dan juga lingkungan.

Baca Juga: YEY! Park Eun Bin Secara Resmi Umumkan Nama dan Warna Klub Penggemarnya

“Apa yang didengar anak, akan berpengaruh besar dalam membentuk karakternya. Maka dari itu, apa yang orangtua katakan baiknya adalah hal-hal yang positif. Agar karakter anak terbentuk secara baik dan positif pula. Begitu pun sebaliknya,” jelas Ustadz Aam.

Manusia itu diberi kemampuan berbicara oleh Allah. Maka selalu hati-hati dalam berbicara. Karena dari pembicaraan, akan menunjukkan kualitas seseorang.

Mengutip nasihat Ali Bin Abi Thalib,

‘Jagalah hatimu karena itu akan menjadi omonganmu. Jagalah omonganmu karena akan membentuk perbuatanmu. Jagalah perbuatanmu karena akan membentuk kebiasaanmu. Jagalah kebiasaanmu karena akan membentuk karaktermu. Dan jagalah karaktermu untuk menentukan nasibmu.’

Apa yang dimaksud nasihat Ali Bin Abi Thalib di atas adalah seseorang harus bisa menjaga hati agar tetap bersih. Dari hati yang bersih, maka akan keluar kata-kata yang baik.

Dari kata-kata yang baik, maka seseorang akan menjaga diri dalam perbuatan.

Dari perbuatan yang baik, maka akan menjadi suatu kebiasaan hingga membentuk karakter jika dilakukan secara berulang-ulang. Dari menjaga karakter inilah, maka seseorang akan mampu merubah nasibnya.

Baca Juga: Masak Udang Goreng dari Mie Gacoan ala Nanakoot, yuk! Dijamin Nagih

“Nasib seseorang itu ditentukan oleh karakter. Tentu berbeda antara takdir Allah dan nasib. Jika takdir adalah ketentuan Allah yang tidak bisa kita ubah, lain halnya dengan nasib. Nasib ada unsur kontribusi dari diri sendiri,” terangnya.

“Jadi nasib itu ditentukan oleh karakter. Karakter yang bagus, menjadikan seseorang memiliki nasib yang bagus. Bagaimana bisa? Dengan membiasakan diri belajar yang tekun dan menjadikannya karakter, tentu akan membawa kita pada pekerjaan yang bagus. Jujur, disiplin, ulet, semua karakter baik itu akan melekat dan mampu menentukan nasib kita di masa depan,” sambungnya.

Tentunya, pembentukan karakter itu sendiri tidaklah mudah. Orangtua punya peran aktif dalam mendampingi dan mengarahkan anak dalam kebiasaan-kebiasaan baik. Selain itu, orangtua juga wajib menegur anak dengan cara yang baik saat anak melakukan kesalahan.

Lingkungan yang baik juga menjadi salah satu faktor penting selanjutnya. Sifat orang-orang di sekitar akan sangat berpengaruh. Untuk itulah, pemilihan sekolah yang tepat mampu membantu anak dalam membangun karakter tersebut.

“Perlu diingat, karakter itu dibentuk dengan berproses. Tentu butuh waktu secara bertahap dan dilakukan secara konsisten ,” tutup Ustadz Aam Amirudin.***

Editor: Dini Budiman

Tags

Terkini

Terpopuler