Teks Ceramah Singkat Tentang Memaknai Peristiwa Malam Nuzulul Quran

4 April 2023, 14:57 WIB
Teks Ceramah Singkat Tentang Memaknai Peristiwa Nuzulul Quran /JG/Rizka/Pixabay Pexels

JURNAL GAYA- Berikut ini kami akan memberikan Teks Ceramah Singkat di bulan suci Ramadhan 2023 untuk dijadikan ide ceramah.

Teks Ceramah Singkat yang kami berikan ini akan selalu kami update selama bulan suci Ramadhan 2023 di Jurnal Gaya.

Teks Ceramah Singkat Ramadhan 2023 yang kami berikan ini tidak hanya bisa Anda jadikan sebagai ide cemarah untuk salat tarawih saja.

Anda bisa menggunakan Teks Ceramah Singkat Ramadhan 2023 yang kami berikan ini untuk digunakan sebagai ide ceramah saat menunggu waktu berbuka puasa.

Baca Juga: Teks Ceramah Singkat Tentang Keistimewaan Malam Nuzulul Quran Menurut Fakhruddin Ar-Razi

Sebagaimana dikutip Jurnal Gaya dari Bincang Syariah, inilah Teks Ceramah Singkat Ramadhan 2023 tentang Memaknai Peristiwa Malam Nuzulul Quran

Berikut ini adalah Teks Ceramah Singkat Ramadhan 2023 dengan judul Memaknai Peristiwa Malam Nuzulul Quran

Assalamualaikum wr.wb

Hadirin Rahimakumullah

Bulan puasa memiliki pertalian yang sangat istimewa dengan momentum diturunkannya kitab suci Al Qur­an. Sebagaimana yang kita ketahui, kitab suci Al Quran merupakan sumber pandangan hidup orang ber­iman.

Perlu diketahui bersama pula persoalan kemurnian atau oten­tisitas Al Quran sebagai kitab suci.

Hanya Al Quran yang diakui, baik dalam kalangan Muslim maupun non-Muslim, seba­gai satu-satunya kitab suci di dunia yang me­­­miliki tingkat oten­tisitas paling tinggi.

Hal ini dapat di­buk­­tikan dari banyaknya orang yang mampu menghafal Al Qur­an di luar kepala, baik di belahan bumi barat maupun ti­mur. Mereka dinamakan para hafidz Al-Qur’ân. 

Di sisi lain, wujud otentisitas kitab suci Alquran me­rupa­kan janji Allah Swt. yang akan melindungi Alquran dari upaya pemalsuan.

Sebagaimana ditegaskan dalam fir­man-Nya, Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Alquran, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya (QS Al-Hijr [15]: 9).

Berdasarkan penelitian Hodgson, orang Barat yang banyak menulis buku-buku tentang keislaman, diakui bah­wa bahasa Arab merupakan bahasa dunia yang memiliki dinamika internal yang sangat tinggi.

Mengapa demikian? Karena Bahasa Arab mampu de­ngan mudah mengadaptasikan dirinya sesuai dengan per­kembangan zaman.

Berkenaan dengan peristiwa turunnya Al Quran atau le­bih populer dengan sebutan Nuzulul Quran, bangsa Indo­nesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam sangat bersyukur

Umat Islam di Indonesia termasuk umat yang menye­leng­garakan peringatan Nuzulul Quran sebagai sebuah pe­ris­tiwa nasional setiap tahun.

Turunnya Al Quran pada tanggal 17 Ramadan dan di­kait­kan dengan turunnya surah pertama kepada Nabi Mu­ham­mad saw saat beliau melakukan khalwat di Gua Hira, masih diperdebatkan oleh para ulama.

Surah tersebut kemu­dian dinamakan Surah Al-‘Alaq, berjumlah lima ayat. Namun satu hal yang pasti, pada tanggal 17 Ramadhan telah terjadi Perang Badar.

Perang tersebut merupakan pe­rang yang pertama kali terjadi dalam sejarah awal perkem­bang­an agama Islam.

Oleh karena itu, perang tersebut be­gitu berarti dan sangat menen­tukan, tentunya menyangkut kelangsungan agama Islam di kemudian hari. 

Da­lam Alquran terdapat tiga kata yang menjelaskan hal diturunkannya Al Quran dan ketiganya merupakan kata turunan dari akar kata yang sama, yakni na-za-la.

Ke­tiga kata tersebut adalah inzâl, dari akar kata anzala, nuzûl dari akar kata nazala, dan tanzîl dari akar kata nazzala.

Baca Juga: Teks Ceramah Singkat Tentang Kemuliaan Malam Nuzulul Quran Menurut Imam Nawawi

Al Quran diturunkan pada malam-malam ganjil dalam sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. Malam-malam terse­but dinamakan malam Lailatul Qadar atau Malam Kepastian. 

Adapun surah-surah yang ada dalam Al Quran selanjut­nya diklasifikasikan ke dalam dua kelompok. Yang pertama kelompok Makkiyah, atau periode Makkah. 

Kelompok ini di­­tan­dai dengan ciri-ciri ayatnya yang pendek dan isinya mem­­­­­fo­kuskan pada penanaman nilai-nilai keimanan.

Dan yang kedua adalah kelompok Madaniyah, yang arti­nya diturunkan pada periode Madinah. Adapun, surah-surah Mada­ni­yah bercirikan menyoroti masa­lah-masalah sosial kema­sya­rakatan.

Hadirin jamaah rahimakumullah

Jadi, mengapa Alquran diturunkan pada bulan suci Ramadhan?

Jika mau direnungkan, ini ada  kaitannya dengan asumsi bah­wa bulan Ramadhan adalah bulan orang beriman dimana dianjurkan menjalan­kan ibadah puasa.

Me­reka sedang banyak-banyaknya melakukan tadabbur, ihtisâb, dzikr, perenungan, dan sebagainya.

Amalan-amalan itu, se­sung­guhnya, merupakan sebuah upaya pengkondisian un­tuk menangkap makna dan pesan Al Quran.

Untuk dapat menangkap makna dan pesan-pesan dalam Al Quran sebagai sumber pandangan hidup, umat Islam harus punya modal da­sar berupa ikatan spiritual, spiritual attachment, seperti kondisi ruhaniah bulan Ramadan.

Dan selanjutnya, ia harus memiliki persiapan dan kese­diaan pertama jasmaniah, mau membacanya. Kemudian dilanjutkan dengan kesediaan in­te­lek­tual yang berupa kemauan memahami dan merenung­kan.

Seperti yang ditegaskan oleh Al Quran, sesungguh­nya Al Quran dapat memberikan petunjuk.

Namun juga dapat menyesatkan, yakni bagi mereka yang tidak mau me­­renungkan dan mengakui kebenaran Al Quran.

Demikian kultum tentang Memaknai Peristiwa Malam Nuzulul Quran. Semoga puasa Ramadhan yang kita lakukan dapat diterima oleh Allah dan kita senantiasa diberikan nikmat waktu untuk beribadah.

Sekian Teks Ceramah Singkat Ramadhan 2023. Jika Anda suka maka kami akan menyediakan teks lainnya agar bisa dijadikan ide ceramah Anda.***

Editor: Dini Budiman

Sumber: Bincang Syariah

Tags

Terkini

Terpopuler