Teks Ceramah Singkat Tentang Memaknai Peristiwa Malam Nuzulul Quran di Era Milenial

4 April 2023, 15:31 WIB
Teks Ceramah Singkat Tentang Memaknai Peristiwa Malam Nuzulul Quran di Era Milenial /JG/Rizka/Pixabay DarwiSalwan

JURNAL GAYA- Berikut ini kami akan memberikan Teks Ceramah Singkat di bulan suci Ramadhan 2023 untuk dijadikan ide ceramah.

Teks Ceramah Singkat yang kami berikan ini akan selalu kami update selama bulan suci Ramadhan 2023 di Jurnal Gaya.

Teks Ceramah Singkat Ramadhan 2023 yang kami berikan ini tidak hanya bisa Anda jadikan sebagai ide cemarah untuk salat tarawih saja.

Anda bisa menggunakan Teks Ceramah Singkat Ramadhan 2023 yang kami berikan ini untuk digunakan sebagai ide ceramah saat menunggu waktu berbuka puasa.

Sebagaimana dikutip Jurnal Gaya dari Bincang Syariah, inilah Teks Ceramah Singkat Ramadhan 2023 tentang Memaknai Peristiwa Malam Nuzulul Quran di Era Milenial.

Baca Juga: Teks Ceramah Singkat Tentang Memaknai Peristiwa Malam Nuzulul Quran

Berikut ini adalah Teks Ceramah Singkat Ramadhan 2023 dengan judul Memaknai Peristiwa Malam Nuzulul Quran di Era Milenial.

Assalamualaikum wr.wb

Hadirin Rahimakumullah

Al Quran merupakan mukjizat terbesar Nabi Muhammad Saw yang diwariskan untuk umatnya hingga akhir zaman.

Oleh karena itu umat muslim harus meyakini Al Quran sebagai pedoman hidup yang akan terus dirujuk dan dijadikan dasar argumentasi.

Pertanyaannya, di era seperti sekarang ini, yang disebut era pasca-kebenaran (post-truth), bagaimana seharusnya memaknai Al Quran?

Sebagaimana biasanya saat momentum Ramadhan, umam Islam memperingati peristiwa turunnya Al Quran (Malam Nuzulul Quran).

Inilah waktu yang tepat untuk menjawab pertanyaan bagaimana umat Islam memaknai Al Quran di Era Milenial seperti sekarang ini? 

Baca Juga: Teks Ceramah Singkat Tentang Keistimewaan Malam Nuzulul Quran Menurut Fakhruddin Ar-Razi

Hadirin jamaah rahimakumullah

Perlu sama-sama kita ketahui bahwa pertentangan dan perbedaan di antara umat Islam sudah terjadi sejak Rasulullah Saw wafat.

Perbedaan antara sahabat Muhajirin dan Ansor dalam memilih pengganti Rasulullah adalah contoh sederhana dari sekian banyak contoh yang lainnya.

Namun demikian, di masa-masa setelahnya perbedaan dan pertentangan tersebut tidak lantas menjadi malapetaka.

Justru sebaliknya, perbedaan tersebut menjadi rahmat. Bagaimana tidak? Perbedaan itu pada gilirannya menjadi ajang produksi ilmu yang tiada henti.

Misalnya saja, suatu ketika Imam Al-Ghazali (1058-1111) menganggap bahwa kaum filsuf yang ada di dunia Islam saat itu tidak tepat dalam memahami proses penciptaan alam semesta dengan konsep emanasi.

Atas ketidaksepakatannya maka menulislah Imam Al-Ghazali dengan sebuah karya berjudul Tahafut al-Falasifah (Kesalahan para Filsuf).

Dalam konteks Nusantara pertentangan semacam ini juga terjadi, bahkan lebih keras.

Di awal abad ke-16 terdapat tokoh dari India bernama Syekh al-Burhanpuri (w. 1620) menulis buku Attuhfah al-Mursalah, yang berisi tentang ajaran tasawuf falsafi (bercorak filsafat).

Di masa berikutnya, Ibnu Rusyd (1126-1198) yang kurang sepakat dengan pandangan Al-Ghazali lalu menulis sebuah karya dengan judul Tahafut al-Tahafut (kesalahan buku Tahafut). 

Pada masa berikutnya, muncul seorang ulama yang melakukan moderasi bernama Abdurrauf al-Sinkili menulis kitab Tanbih al-Masyi.

Al-Sinkili berusaha menengahi pertentangan antara al-Sumatrani dan al-Raniri.

Sampai disini, tampak bahwa pertentangan di antara para ulama ini menjadi produksi kitab-kitab bermutu.

Meskipun menjadi ajang kontestasi, akan tetapi hal semacam ini amat baik jika dapat dicontoh oleh generasi milenial.

Lalu bagaimana Memaknai Peristiwa Malam Nuzulul Quran, terutama di era milenial saat ini? Jawabannya tidak lain terletak pada kata “Iqra” dan “al-Qalam”. Membaca dan menulis adalah jawabannya.

Bagi remaja yang hidup di Era Millenial, teruslah membaca dan membaca. Membaca apa pun yang bermanfaat.

Lalu setelah itu, menulislah sebagai ajang silaturahmi intelektual. Perbedaan pendapat yang dituliskan akan menjadi produksi ilmu pengetahuan. Pasti akan bermanfaat untuk kemajuan dunia Islam.

Demikian kultum tentang Memaknai Peristiwa Malam Nuzulul Quran di Era Milenial.

Semoga puasa Ramadhan yang kita lakukan dapat diterima oleh Allah dan kita senantiasa diberikan Allah nikmat kesehatan untuk dapat beribadah di Malam Nuzulul Quran.

Sekian Teks Ceramah Singkat Ramadhan 2023. Jika Anda suka maka kami akan menyediakan teks lainnya agar bisa dijadikan ide ceramah Anda.***

Editor: Dini Budiman

Sumber: Bincang Syariah

Tags

Terkini

Terpopuler