Heboh Gelombang Panas di Asia, Ini Penjelasan BMKG Bandung Soal Cuaca Gerah dan Menyengat

25 April 2023, 19:56 WIB
Ilustrasi cuaca panas: Heboh Soal Cuaca Gerah di Bandung, BMKG Ungkap Fakta Terkait Gelombang Panas di Indonesia /Pixabay/geralt

JURNAL GAYA-Dalam beberapa hari ini, Bandung dan beberapa kota di Indonesia ramai diberitakan mengalami cuaca panas dengan sinar matahari yang sangat menyengat.

Terlebih di siang hari, suhu di Bandung terasa sangat gerah dan membakar kulit jika keluar rumah atau beraktivitas di luar ruangan.

Apakah ini termasuk gelombang panas? Berikut pernyataan resmi dari Staf Data dan Informasi BMKG Bandung, Yuni Yulianti.

Sesuai dengan pengamatan cuaca di Stasiun Geofisika Bandung untuk suhu di Bandung maksimum masih berada di kisaran 29-30,4 derajat celcius.

"Sementara di Lembang maksimumnya di 25-26,2 derajat celcius. Masih dalam kategori normal, sejauh ini tidak terlalu siginifikan," ujar Yuni, Selasa 25 April 2023.

Menurutnya, terdapat sejumlah faktor yang mengakibatkan suhu Kota Bandung terasa lebih panas. Antara lain Indonesia saat ini memang sudah memasuki musim kemarau.

Faktor lainnya, tutupan awan berkurang yang mengakibatkan intensitas radiasi matahari lebih maksimum dan dinamika atmosfer yang tidak biasa.

Baca Juga: Sinopsis Bidadari Surgamu, 25 April 2023: Demi Dapatkan Cinta Sakinah, Fadil Tega Bohongi Denis

"Musim ini masih dalam periode masa transisi di Bandung, jadi peralihan musim hujan ke kemarau. Lalu, tutupan awan berkurang sehingga aktivitas gelombang matahari optimal 24-31⁰C. Saat ini rata-rata suhu di Kota Bandung 30,6 derajat. Masih ambang normal meski sudah masuk di indikator maksimal," jelasnya.

Dengan adanya fenomena peralihan musim tersebut, saat pagi hari suhu udara terasa lebih hangat. Lalu di siang hari suhu panas terik maksimum. Namun, di saat sore insensitas curah hujan masih ada.

"Perkiraan awal Mei kita sudah masuk musim kemarau. Untuk tahun ini prediksinya kemarau normal, berbeda dengan tahun lalu hampir tidak ada kemarau ya atau istilahnya kemarau basah," sambungnya.

Yuni menjelaskan, pada April II 2023- Mei I 2023 umumnya diprediksi curah hujan berada di kriteria rendah - menengah (20 - 150 mm/dasarian).

Lanjut dia, masyarakat tidak perlu panik mengenai isu gelombang panas yang saat ini tengah melanda sejumlah kawasan Asia.

"Kami mengimbau agar masyarakat menggunakan tabir surya terutama saat berkegiatan di luar ruangan, pakai payung atau pakai topi. Kemudian, terutama bagi pengguna roda dua, bisa pakai pakaian yang lebih menutup untuk melindungi kulit. Jika dirasa panas sangat menyengat, harap menepi untuk berteduh dulu," imbaunya.

Baca Juga: Kebahagiaan Zodiak Leo Hari Ini dan Besok 25-26 April 2023: SELAMAT! Anda Merasakan Cinta yang Luar Biasa

Ia juga menuturkan, tinggi rendahnya indeks UV tidak memberikan pengaruh langsung pada kondisi suhu udara di suatu wilayah.

"Untuk indikator UV, kami belum menerima hasil laporannya karena BMKG tidak memantau lebih jauh mengenai UV. Kami lebih memantau mengenai suhu udara," akunya.

Berdasarkan informasi BMKG pusat, besar kecilnya radiasi UV yang mencapai permukaan bumi memiliki indikator nilai indeks UV. Indeks ini dibagi menjadi beberapa kategori: 0-2 (Low), 3-5 (Moderate), 6-7 (High), 8-10 (Very high), dan 11 ke atas (Extreme).

Secara umum, pola harian indeks ultraviolet berada pada kategori “Low” di pagi hari; mencapai puncaknya di kategori “High”, “Very high”, sampai dengan “Extreme” ketika intensitas radiasi matahari paling tinggi di siang hari antara pukul 12:00-15:00 waktu setempat; dan bergerak turun kembali ke kategori “Low” di sore hari.

Pola ini bergantung pada lokasi geografis dan elevasi suatu tempat, posisi matahari, jenis permukaan, dan tutupan awan.***

 

Editor: Dini Budiman

Tags

Terkini

Terpopuler