Industri Jasa Keuangan di Jabar Tumbuh Positif pada April 2023, OJK: Capai Rp921 triliun

19 Juni 2023, 12:20 WIB
Industri Jasa Keuangan di Jabar Tumbuh Positif pada April 2023, OJK: Capai Rp921 triliun /OJK Jabar/

JURNAL GAYA-Di tengah geliat perekonomian nasional yang relatif stabil, kondisi Industri Jasa Keuangan (IJK) di Provinsi Jawa Barat membukukan pertumbuhan positif pada April 2023.

Hal ini tercermin dari pertumbuhan di masing-masing sektor industri keuangan dan secara keseluruhan stabilitas dan profil risiko sektor jasa keuangan Provinsi Jawa Barat tetap terjaga dengan likuiditas yang memadai.

Perkembangan Perbankan di Jawa Barat posisi April 2023 tumbuh positif, ditopang fungsi intermediasi dan tingkat risiko yang masih terjaga. Kinerja Perbankan di Jawa Barat menunjukkan kinerja yang positif, tercermin dari aset yang telah mencapai Rp921 triliun atau bertumbuh 1,67 persen.

Kredit perbankan tumbuh 7,20 persen dengan sekitar 49 persen diantaranya ditopang oleh sektor konsumsi. Kinerja intermediasi perbankan Loan to Deposit Ratio (LDR) Jawa Barat terjaga pada level 88,97 persen dan tingkat rasio kredit bermasalah berada di level manageable sebesar 3,80 persen.

Baca Juga: Keberuntungan Zodiak Leo Hari Ini dan Besok 19-20 Juni 2023: SUKSES BESAR! Bisnis Anda Bakal Berkembang Pesat

Industri Perbankan Syariah
Beberapa tahun terakhir, tren pertumbuhan perbankan syariah di Jawa Barat mencatatkan kinerja yang lebih tinggi dibanding perbankan konvensional.

Market share pembiayaan perbankan syariah juga terus menunjukkan tren kenaikan, dari sebesar 8,4 persen pada tahun 2019 (sebelum pandemi Covid-19) menjadi 10,4 persen per April 2023.

Pembiayaan perbankan syariah di Jawa Barat per April 2023 mencapai Rp59,8 triliun dan tumbuh 16,82 persen yoy yang ditopang oleh pembiayaan dari Bank Umum Syariah dengan porsi pembiayaan sebesar 65,1 persen, disusul Unit Usaha Syariah sebesar 26,4 persen dan BPR Syariah sebesar 8,5 persen dari total pembiayaan.
Industri BPR dan BPR Syariah

Aset BPR dan BPR Syariah Jawa Barat tumbuh 7,30 persen yoy menjadi Rp29,7 triliun, dengan penghimpunan DPK yang tumbuh 6,26 persen yoy menjadi Rp20,3 triliun, sedangkan dari sisi penyaluran kredit/pembiayaan tumbuh 12,40 persen yoy menjadi Rp21,3 triliun.

Tren pertumbuhan pembiayaan BPR Syariah menunjukkan kinerja yang lebih baik dari kredit BPR Konvensional dengan pertumbuhan 22,75 persen, sehingga dalam lima tahun terakhir market share pembiayaan BPR Syariah terus meningkat.

Baca Juga: Sinopsis Takdir Cinta Yang Kupilih Hari Ini 19 Juni 2023: Novia Percayai Jeffrey Usai Dapat Panggilan Polisi

Perkembangan Sektor Pasar Modal
Di Jawa Barat, jumlah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia saat ini sejumlah 68 (enam puluh delapan) perusahaan yang terdiri dari sektor perbankan, telekomunikasi, properti, serta industri makanan dan minuman.

Sampai April 2023, nominal transaksi saham dari Jawa Barat mencapai Rp68,9 triliun yang didominasi oleh investor ritel. Sementara itu, jumlah Single Investor Identification atau SID di Jawa Barat masih menjadi yang terbanyak yaitu mencapai 2.433.384 SID atau sekitar 22,5 persen dari total SID Nasional.

Perkembangan Sektor Industri Keuangan Non Bank
Nilai outstanding piutang perusahaan pembiayaan masih tumbuh double digit sebesar 10,87 persen yoy pada April 2023 menjadi sebesar Rp70,78 triliun, atau terbesar kedua setelah Provinsi DKI Jakarta.

Sementara untuk Fintech Peer to Peer (P2P) Lending, Jawa Barat masih menjadi Provinsi dengan outstanding pinjaman P2P terbesar Nasional yaitu mencapai Rp13,57 triliun dengan jumlah penerima sebanyak 4,6 juta reke

Sejak didirikan, Perusahaan P2P lending telah menyalurkan pinjaman sebesar Rp147,36 triliun kepada penerima pinjaman di Jawa Barat.

Perkembangan Edukasi dan Pelindungan Konsumen

Sejak awal Januari hingga 31 Mei 2023, OJK Jawa Barat telah memberikan 7.761 layanan berupa 301 pemberian informasi seputar Sektor Jasa Keuangan (SJK), 6.372 pemberian informasi SLIK dan 1.088 pengaduan SJK.

Pengaduan di sektor jasa keuangan terdiri dari 380 pengaduan di sektor Perbankan, 146 pengaduan sektor Perusahaan Pembiayaan, 36 pengaduan di sektor Asuransi 225 pengaduan Fintech P2P Lending dan 301 pengaduan lainnya.

KR2 juga memberikan layanan informasi sebanyak 301 informasi diantaranya mengenai legalitas perusahaan dan restrukturisasi serta pemberian informasi melalui Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) yang sampai dengan bulan Mei 2023 telah disampaikan sebanyak 6.372 informasi.

Untuk menangani isu perlindungan konsumen sektor jasa keuangan dan mendorong pemerataan literasi dan inklusi keuangan, OJK juga mendorong program literasi dan inklusi keuangan secara masif baik secara luring (offline) maupun daring (online) melalui Learning Management System (LMS) dan media sosial.

Di Jawa Barat, hingga 31 Mei 2023, OJK KR2 telah melaksanakan 41 kegiatan edukasi yang menjangkau 5.593 peserta yang sebagian besar dilaksanakan secara tatap muka.

Edukasi dilaksanakan kepada pelajar /mahasiswa sebanyak 14 kali, 10 kali kepada santriwan/santriwati, 2 kali kepada perempuan dan Ibu Rumah Tangga, 1 kali kepada Guru, 4 kali kepada Pelaku UMKM dan kepada masyarakat umum sebanyak 10 kali. Materi yang disampaikan mengenai pengenalan OJK dan Industri Jasa Keuangan juga termasuk materi mengenai waspada investasi ilegal dan pinjaman online ilegal.

Perkembangan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD)
Di wilayah kerja OJK KR2 Jawa Barat telah terbentuk 16 TPAKD yaitu 1 TPAKD Provinsi, 9 TPAKD Kabupaten dan 6 TPAKD Kota. Dengan beberapa program unggulan yaitu:

1. Sekoper Cinta (Sekolah Perempuan Capai Impian dan Cita-Cita), penerima manfaat program ini adalah pelaku UMKM, perempuan dan kelompok perempuan. Total dari tahun 2018-2022 telah meluluskan 64.500 wisudawati dengan target pada tahun 2023 ini adalah menghasilkan 2.700 wisudawati. Dari sisi inklusi, terdapat realisasi penyaluran kredit BJB Mesra kepada Kelompok Sekoper Cinta tahun 2022 yaitu kepada 31 debitur dengan total kredit sebesar Rp145 juta.

2. Petani Milenial, program ini bercita-cita mendorong regenerasi tenaga kerja di sektor pertanian Jawa Barat yang memiliki inovasi, gagasan, dan kreativitas melalui pemanfaatan teknologi digital. Dalam inaugurasi Petani Milenial 2022 yang dilaksanakan pada hari Selasa, 30 Mei 2023 Pemprov Jawa Barat memastikan jumlah petani milenial yang mengikuti inaugurasi sebanyak 4.095 Petani. Adapun penyaluran KUR petani milenial sebesar Rp98,2 miliar kepada 541 debitur.

Dalam rangka memperluas kerjasama dengan stakeholders, pada tanggal 6 Juni 2023 OJK KR2 Jawa Barat melalui TPAKD Jawa Barat mengadakan pertemuan dengan International Labour Organization (ILO) untuk membahas program Promise Impact, dalam rangka mendorong terciptanya lapangan kerja dan peningkatan produktivitas usaha mikro dan kecil (UMK).

Kegiatan utama program Promise Impact adalah digitalisasi ekosistem rantai komoditas susu sapi perah di Pangalengan di Pangalengan Kabupaten Bandung dan Penguatan Core Banking System (CBS) untuk memfasilitasi transformasi digital beberapa BPR di Jawa Barat.

Melalui program Promise Impact ini, diharapkan dapat meningkatkan akses keuangan berkelanjutan UMKM dalam memperluas bisnis dan menciptakan peluang kerja, serta BPR dapat melakukan transformasi digital sehingga mampu meningkatkan daya saing dan menyediakan jasa keuangan digital yang sesuai bagi UMKM.***

Editor: Dini Budiman

Tags

Terkini

Terpopuler