3 Juta Vaksin Covid-19 Sinovac Masuk Akhir 2020, Tidak Bisa Langsung Digunakan, Kenapa?

22 Oktober 2020, 15:32 WIB
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. /ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak

JURNAL GAYA - Ketua Tim Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) yang juga Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengatakan, sebanyak tiga juta vaksin Covid-19 dari Sinovac akan masuk ke Indonesia pada akhir 2020.

Namun, menurut dia, tiga juta vaksin tersebut belum bisa langsung digunakan karena masih harus menunggu hasil uji sertifikasi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

"Tiga juta vaksin ini masih perlu ada sertifikasi dari BPOM. Mereka sudah kirim tim ke pabrik Sinovac,” ujar Airlangga, dalam jumpa pers daring di Jakarta, Kamis, 22 Oktober 2020, seperti dilansit Jurnal Gaya dari Kantor Berita Antara.

Baca Juga: Terpukul Pandemi Covid-19, 6 Pria Ini Dirikan Jasa Pengiriman Barang Berbasis Apikasi

Baca Juga: ShopeePay Perkuat Keamanan Akun Pengguna dengan Rekognisi Wajah dan Sidik Jari

Airlangga mengatakan, diperlukan kehati-hatian karena ini melibatkan kesehatan masyarakat keseluruhan. Menurut dia, pemerintah tidak ingin ada efek samping dari vaksinasi tersebut.

“Perlu kehati-hatian karena ini melibatkan kesehatan masyarakat keseluruhan. Pemerintah tidak ingin ada efek samping dari vaksinasi,” imbuh Menko Airlangga.

Selain tiga juga vaksin Covid-19, menurut dia, juga ada 15 juta dosis berbentuk bahan baku yang disiapkan akhir tahun dan akan diproduksi oleh Bio Farma.

Baca Juga: Cuti Bersama Oktober Ini, Jokowi Tak Main-main Ingatkan Lonjakan Penyebaran Covid 19

Tak hanya dari Sinovac, lanjut dia, alokasi vaksin untuk Indonesia juga datang dari Sinopharm sebanyak 15 juta dosis vaksin mandiri dan Cansino sebanyak 100 ribu dosis.

“Seluruhnya ini akses yang disiapkan dan pemerintah sudah mengeluarkan Perpres pembelian vaksin dan sekarang disiapkan Permenkes, ini metode pembeliannya perlu dibuat regulasi agar tetap sasaran dan jumlah,” kata Menko Airlangga.

Ia menambahkan pemerintah menempuh dua jalur dalam mendapatkan vaksin COVID-19 yakni jalur mandiri atau dikembangkan dan diproduksi di dalam negeri melalui vaksin Merah Putih.

Baca Juga: Oppo A92 6GB, Pesaing Poco X3 NFC dan Realme 7, Ini Perbandingan Harga dan Spesifikasinya

Dalam pengembangannya, lanjut Menko Airlangga, diperkirakan pada kuartal kedua tahun 2021 siap diproduksi.

Kemudian, jalur kedua melalui kerja sama internasional dari sejumlah perusahaan yang melakukan riset dan sudah dalam tahap akhir uji klinis di antaranya Sinovac, Sinopharm dengan G40 melalui Uni Emirat Arab, Cansino, dan Astra Zeneca.***

Editor: Nadisha El Malika

Tags

Terkini

Terpopuler