Ridwan Kamil Minta Simulasi Penyelamatan Tsunami Selatan Jabar Segera Dilakukan

4 November 2020, 14:06 WIB
Postingan Ridwan Kamil soal Jawa Barat siaga 1 bencana.* /Instagram/@ridwankamil/

JURNAL GAYA----Gubernur Jabar Ridwan Kamil menetapkan status siaga satu bencana untuk wilayah Provinsi Jawa Barat (Jabar). Penetapan itu dilakukan berdasarkan kondisi cuaca ekstrem yang dapat terjadi.

Menurut Ridwan Kamil, status siaga 1 dalam menghadapi potensi bencana hidrometerologi berlaku hingga enam bulan ke depan. Yakni, dari November 2020 sampai Mei 2021. 

"Musim penghujan, potensi badai La Nina, banjir dan longsor diprediksi akan datang silih berganti. Menambahi ujian kepada kita yang sedang dilanda Pandemi Covid dan krisis ekonomi. Karenanya Jawa Barat bersama 27 Kota/Kab mencanangkan siaga bencana dari November hingga Mei. Semua personil siaga 1, BPBD, TNI, Polri, PMI dan semua relawan-relawan lainnya," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil di depan Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Rabu 4 November 2020.

Baca Juga: Hasil Sementara Pilpres Amerika Serikat: Biden Raih 223 Suara Elektoral, Trump 212

Menurutnya, potensi badai la nina yang akan hadir membawa dampak pada naiknya gelombang laut. Sehingga potensi tsunami, banjir dan lain-lain harus disikapi dengan siaga satu. 

"Saya sudah perintahkan, simulasi penyelamatan tsunami harus segera dilakukan di selatan Jabar. Masyarakat harus paham, harus tahu. Dan. Kalau terjadi, early warning system, sudah harus tahu. Kepala BPBD harus lakukan simulasi," paparnya.

Emil mengatakan, ini jawaban yang ia berikan, agar 27 daerah bersiaga karena memang tingkat kebencanaan meningkat di akhir tahun sampai awal tahun. "Kita tahu, Di awal tahun 2020 terjadi banjir besar di Jabodetabek," katanya.

Baca Juga: Napi Kasus Korupsi Danai Pengurusan Tanah Sengketa Lahan di Kiara Condong

Sehingga, kata dia, Pemprov Jabar mencoba memitigasi dan berikhtiar berharap tahun ini tidak terjadi atau berkurang potensi kebencanaannya. 

"Nah, apel siaga dilakukan di 27 daerah dipimpin kepala daerah masing-masing. Menandakan kita waspada," katanya. 

Peralatan, kata dia, disiapkan dari mulai teknologi mencari korban bencana, mengobati, dapur umum dan alat canggih yang bisa mengkonversi air kotor bisa diminum, drone bawah air, pelampung yang bisa diatur remote dan lain-lain.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta Rabu 4 November 2020, Motivasi Al Nikahi Andin Mulai Dicurigai

Penanaman pohon pun, kata dia, harus terus dilakukan. Pemprov Jabar, ada program 50 juta pohon sudah berlangsung di akhir tahun yang dimaksimalkan di daerah kritis yang kalau hujan punya potensi mengalirkan air berlebih, banjir di daerah hilir.

"Semata mata kami ingin menyiasati takdir. Kebencanaan memang takdir, tapi kita harus menjadi masyarakat yang  bisa bersiasat dengan takdir. Salah satunya selalu bersiap. Masterplan jabar tangguh bencana kita punya. Itu akan berkonsekuensi pada anggaran yang akan kita perbanyak," paparnya.

Sehingga, kata dia, Jabar mulai tahun ini dan seterusnya menjadi provinis yang jauh lebih siap menghadapi bencana. Jadi kesiagaan ini berbanding lurus dengan prediksi badan meteorologi, bahwa akan ada curah hujan lebih banyak dan lebih ekstrem.

 Baca Juga: Tak Beruntung, Atletico Madrid di Tahan Imbang 1-1 Oleh Lokomotiv Moskwa

"Sehingga kita menetapkan kesiagaan itu dari November sampai Mei. Hampir setengah tahun, enam bulan ke depan," tegasnya.

 

 

Editor: Qiya Ameena

Tags

Terkini

Terpopuler