Terbanyak di Jabar, Insentif Kartu Prakerja Mayoritas Digunakan Untuk Penuhi Kebutuhan Sehari-hari

- 23 November 2020, 20:01 WIB
Ilustrasi Kartu Prakerja
Ilustrasi Kartu Prakerja /Foto: Prakerja.go.id

Selain memberikan informasi keberhasilan program Kartu Prakerja, survei tersebut juga menggarisbawahi pentingnya upaya penyebaran informasi yang lebih masif di Indonesia Timur, khususnya Papua dan Papua Barat.

Baca Juga: Bikin Ngeri, Sri Mulyani Beberkan Rinci Soal Pengangguran di Tanah Air Dampak Pandemi Covid-19

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto yang diwakili oleh Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengatakan, Kartu Prakerja adalah program yang masih sangat muda, di mana saat Sakernas dilaksanakan pada Agustus 2020, program baru berjalan efektif dua bulan dengan jumlah penerima kurang dari 50 persen.

"Hasil Sakernas ini sangat penting sebagai bahan evaluasi program, melengkapi tiga survei yang diadakan oleh Manajemen Pelaksana, dan Sakernas ini mengkonfirmasi dampak positif Program Prakerja dalam meningkatkan keterampilan kerja," ujar Susiwijono.

Ekonom dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Elan Satriawan, yang hadir sebagai Pembahas hasil Sakernas BPS menyatakan, hasil Sakernas Agustus 2020 menunjukkan bahwa program Kartu Prakerja yang mengkombinasikan bantuan sosial dengan peningkatan keterampilan kerja, terbukti berhasil memberikan akses manfaat pada kelompok rentan baru di masa pandemi ini.

Merespon hasil temuan Sakernas yang menyebutkan 89 persen penerima Kartu Prakerja meningkat keterampilan kerjanya, Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni P. Purbasari menegaskan pihaknya serius menjaga kualitas pelatihan dalam ekosistem Kartu Prakerja, agar betul-betul membekali keterampilan peserta.

Baca Juga: Pemerintah Isyaratkan Program Kartu Prakerja 2021 Berlangsung Offline

"Untuk bisa diterima, sebuah pelatihan harus lolos asesmen berlapis dari platform digital, Manajemen Pelaksana, dan Tim Ahli dari Universitas Indonesia (UI), Universitas Atma Jaya dan Indonesia Mengajar. Sesudah masuk ke dalam ekosistem pun akan dievaluasi lagi oleh Manajemen Pelaksana, Tim Ahli dari Institut Pertanian Bogor (IPB) dan oleh peserta melalui ulasan dan rating," ujar Denni.

Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja telah melakukan tiga survei evaluasi. Survei evaluasi pertama diikuti oleh 2,4 juta peserta dan survei kedua dengan 293 ribu peserta. Survei ketiga masih berlangsung saat ini.

Hasil survei mencatat bahwa 81 persen peserta belum pernah mendapatkan pelatihan atau kursus sebelumnya. Lebih dari 84 persen menyatakan bahwa pelatihan Prakerja meningkatkan kompetensi, baik skilling, reskilling maupun upskilling. Selain itu, 92% menyatakan akan melampirkan Sertifikat Pelatihan Prakerja pada saat melamar pekerjaan.

Halaman:

Editor: Dini Yustiani

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x