JURNALGAYA - Wakil Ketua Komisi IV DPR, Dedi Mulyadi mengatakan, sebelum KPK menangkap Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Edhy Prabowo, pihaknya beberapa kali memperingatkan untuk menghentikan ekspor benih lobster.
Seperti diketahui, Edhy beserta rombongannya ditangkap KPK sesaat sesudah mendarat dari Amerika Serikat di Bandara Soekarno Hatta, Rabu 25 November 2020.
"Pertama, benih lobster itu merupakan bagian dari ekosistem laut yang harus dijaga kelangsungan. Walau jumlahnya kata KKP ada 2 miliar, yang terpenting benur bagian dari eksosistem yang harusnya tumbuh dan berkembang sendiri di laut agar menjadi lobster tangkapan dan harganya mahal, serta menguntungkan nelayan," ujarnya kepada media, Rabu (25/11/2020).
Baca Juga: 11 Nama yang Ikut Diperiksa KPK Bersama Menteri KKP Edhy Prabowo, 3 di Antaranya Dinyatakan Clear
Baca Juga: KKP Tunggu Kejelasan Kasus yang Membelit Menteri Edhy Prabowo
"Kedua kan namanya benih itu kan anak-anak. Kan anak-anak itu nggak boleh dieksploitasi, harus disayangi," tambahnya.
Ketiga, menurut Dedi, benih lobster itu dikirim ke Vietnam yang notabene dari sisi aspek ekonomi merupakan kompetitor di bidang perikanan dan kelautan.
Disebutnya, Vietnam mempunyai kemampuan dalam teknologi budi daya laut yang memadai. Kemampuan itu tidak akan berarti, jika tidak mendapat pasokan benih.
"Ini kan menjadi aneh, sudah menjadi kompetitor, kok bahan bakunya kita kirim," singgungnya.