SBY Curhat: di Akhir Pemerintahan Instruksikan Bantu Penuh Jokowi Meski Diserang dan Didiskreditkan

- 28 November 2020, 06:14 WIB
Foto: Mantan Presiden RI sekaligus pendiri Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Foto: Mantan Presiden RI sekaligus pendiri Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). /Instagram.com @sb.yudhoyono / Setkab RI /./

JURNALGAYA - Mantan Presiden Susilo Bambung Yudhoyono menceritakan apa yang terjadi di akhir masa baktinya sebagai Presiden RI.

Ia masih ingat betul, untuk menciptakan tradisi politik yang baik, ia membantu tim transisi pemerintahan Jokowi.

"Saya sampaikan pada menteri akan membantu penuh tim transisi Jokowi. Saya undang Pak Jokowi ke Istana, untuk keliling-keliling, melihat ruang kerja, seperti orientasi, agar siap memimpin," ujar SBY dalam akun YouTubenya.

Baca Juga: Kritik Keterlibatan TNI dalam Persoalan Habib Rizieq, JK Kena Semprot Eks Anak Buah SBY

Pada hari kedua, setelah ditetapkan sebagai presiden, SBY memberi karpet merah ke Jokowi, sebagai tanda kebesaran untuk menyambut presiden baru Indonesia ke istana.

"Tujuan saya baik, begitulah seharusnya kita mewariskan tradisi politik yang baik kepada anak cucu kita," ungkap dia.

Namun ada yang tidak mengenakkan selama proses transisi Jokowi terjadi.

"Saya ungkapkan sajalah hari ini. Sebenarnya saya kan tidak berkompetisi dengan Jokowi, yang berkompetisi adalah Jokowi dan Prabowo. Tapi jelang hari akhir pemerintahan saya masih terus dideskreditkan, diserang, jejak digitalnya masih ada sampai sekarang," ungkap SBY.

Baca Juga: Dewi Tanjung Sebut Habib Rizieq Akan ke Daerah Kediaman SBY: Ada Apakah Antara Rizik dan Cikeas?

Baca Juga: Pastikan Keamanan Akun Anda, Begini Cara Aktivasi Fitur Rekognisi Wajah dan Sidik Jari ShopeePay

Hal ini membuat anggota kainet dan stafnya sedih. Mereka bertanya-tanya, kenapa masih diperlakukan seperti itu.

"Sampai anggota kabinet saya staf saya, sedih dan bertanya Pak kok ini kita udah mau selesai masih digitukan, disalahkan terus" tutur SBY menyepestikan ucapan stafnya.

"Sudah, mari kita melihat ke depan, mari kita ukir sejarah yang baru dengan membangun tradisi politik yang baik. Itulah yang dulu kami lakukan," jawab SBY kepada stafnya.

Soal Pemilihan Presiden Amerika Serikat, SBY: Bukan Urusan Kita
Soal Pemilihan Presiden Amerika Serikat, SBY: Bukan Urusan Kita Instagram/@presidenyudhoyonoalbum

Ia memberikan jawaban seperti itu karena ingin membangun tradisi politik baru untuk Indonesia. Apalagi masa transisi politik di Indonesia dari sejarahnya, tidak ada yang smooth.

"Karena itulah saya sampaikan ke para menteri dan anggota kabinet agar membantu penuh, memfasilitasi tim transisi Presiden Jokowi," tutur dia.

SBY kemudian berpesan pada Jokowi, saatnya nanti masa jabatan berakhir, Jokowi akan menjalankan prooses transisi politi. Saat itu terjadi ia berharap bisa berjalan dengan baik dengan tradisi politik yang baik pula.

Baca Juga: Mahfud M.D dan Gatot Nurmantyo Akur di Acara Nikahan Mantan Rektor Universitas Gajah Mada

"Harapan saya sebagai warga negara biasa nanti pada saatnya Presiden Jokowi juga melakukan hal yang sama menjalankan proses transisi politik, transisi pemerintahan yang mulia, yang terhormat. Dengan demikian sejarah akan berubah selamanya di negeri kita ke arah yang lebih baik," kata dia.

Dalam akun YouTube tersebut, SBY juga memberikan pandangannya terhadap masa transisi pemerintahan di Amerika Serikat dari Donald Trump ke Joe Biden.

SBY mengerti mengapa Trump sulit mengakui kekalahan. Semua drama ini, sambung SBY, akan berakhir saat pelantikan Joe Biden Januari 2021.***

Editor: Firmansyah

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah