Geger! Habib Asal Papua Ini Kritik Habis-habisan Jokowi dan TNI Polri Soal Habib Rizieq Shihab

- 3 Desember 2020, 08:15 WIB
Habib Asal Papua ini Kritik Habis-habisan Jokowi dan TNI Polri
Habib Asal Papua ini Kritik Habis-habisan Jokowi dan TNI Polri /Mantrasukabumi/Mantrasukabumi.com

JURNAL GAYA - Netizen di jagad maya kembali geger, setelah seseorang bernama Saleh Alhamid membuat pernyataan pedas terkait pemerintah,TNI Polri dan Habib Rizieq.

Saleh Alhamid secara terbuka, bahwa polemik dan sengkarut di negeri ini membuatnya prihatin dan sedih karena kekalutan yang terjadi di Jakarta berpotensi menciptakan konflik di Indonesia Timur.

Semua hal yang disampaikan Saleh Alhamid yang mengaku tinggal di Papua ini disampaikan dalam video unggahan kanal Youtube Kang Anom Chanel pada 24 November 2020.

Baca Juga: Ekonomi Syariah Waktunya Bangkit di Era Pandemi Ini ,Kata Menteri BUMN Erick Thohir

Dikutip JurnalGaya melalui Mantra Sukabumi, pada Kamis 3 Desember 2020, dalam artikel Mengejutkan, Seorang Habib Peringatkan Jokowi dan TNI Polri Terkait Masalah Habib Rizieq Shihab, Soleh Alhamid mengatakan bahwa dirinya saat ini berada di Papua.

Dia mengatakan bahwa warga Indonesia Timur, khususnya Papua, tidak tahu menahu tentang apa itu Habaib.

Ia menjelaskan, peristiwa yang berkaitan dengan kalangan tokoh agama di Jakarta dikhawatirkan membawa dampak buruk, bahkan konflik kepada warga Indonesia Timur, dalam hal ini warga Papua.

Baca Juga: Wow, Data Kematian Covid-19 di Jawa Tengah Antara Pusat dan Daerah Beda Separuhnya, Kok Bisa?

Maka dari itu, dirinya menghimbau kepada TNI dan Polri agar kasus permasalahan Habib Rizieq segera diselesaikan, karena dikhawatirkan menimbulkan konflik.

"Saya Saleh Alhamid, saya di Papua. Di Papua tidak ada orang mengetahui tentang apa itu Habaib," ujar soleh sebagaimana dilihat mantrasukabumi.com pada kanal Youtube Kang Anom Chanel pada Rabu, 2 Desember 2020.

"Pada kesempatan yang mulia, yang baik ini saya ber mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang mendengarkan apa itu sampaikan ini," katanya.

Baca Juga: Anies Baswedan dan Ahmad Riza Positif Covid-19, Bagaimana Jalannya Pemerintahan DKI Jakarta?

Dirinya kemudian menyampaikan hormatnya kepada Panglima TNI, Kapolri, serta Presiden RI Joko Widodo, serta mengatakan bahwa dirinya merasa terusik dan terganggu, serta merasa tidak nyaman dengan polemik yang terjadi di Jakarta.

Dirinya menyampaikan kekhawatirannya terhadap permasalahan yang terjadi sekarang ini di Jakarta, membawa dampak buruk bahkan konflik kepada warga Indonesia Timur, dalam hal ini warga Papua.

"Kemudian saya melihat di Jakarta saat ini beberapa saat lagi yang saya analisa bahwa akan terjadi pertumpahan darah di Republik Indonesia ini," ungkapnya.

Baca Juga: Jaksa Agung Muda: Restorative Justice Untuk Wong Cilik. Kajari Dapat Nilai Plus

"Pertumpahan darah itu berkaitan dengan isu sara golongan dan lain-lain," ujar pria tersebut.

"Saya mengetahui persis watak-watak orang kami di Maluku yang sangat sensitif dalam soal masalah sara, saya berada di Papua di lingkungan yang banyak sekali teman-teman saya, teman-teman anak saya, teman-teman istri saya yang semua beragama selain Islam," jelasnya.

Pria yang mengaku bernama Saleh Alhamid tersebut kemudian menyampaikan bahwa negara Indonesia merupakan satu negara yang majemuk, yang warganya merupakan penganut dari berbagai kepercayaan.

Baca Juga: Dengan Suara Bergetar Habib Rizieq Minta Maaf soal Kerumunan, NasDem: Kaya Orang Sakit, Covid-19?

Oleh karena itu, dirinya mengatakan kepada pihak TNI dan kepolisian bahwa dirinya merasa terusik dengan isu SARA yang kerap terjadi di Indonesia.

"Untuk itu, pada kesempatan ini saya minta maaf yang sebesar-besarnya, kepada Panglima Tentara Republik Indonesia, Pak Kapolri, mohon maaf, mohon maaf, mohon maaf, saya tidak pantas menyampaikan kepada bapak-bapak lebih mengerti, tetapi saya merasa terusik merasa ada hal yang akan menyusahkan kita satu Republik Indonesia," ungkap pria tersebut.

"Untuk itu pada kesempatan ini saya menyampaikan permohonan maaf saya salah paham," katanya.

Baca Juga: Bupati Bogor Ade Yasin: Massa di Mega Mendung Sangat Besar Tak Mungkin Ditertibkan Secara Represif

Dirinya kemudian menjelaskan bahwa dirinya tidak paham dengan semua peristiwa di Jakarta, namun dirinya sangat khawatir akan terjadi konflik jika peristiwa SARA seperti di Jakarta terus terjadi.

"Saya tidak ada kaitannya dengan AB-AB yang ada di Jakarta, tetapi saya memohon maaf kepada bapak dua, bahwa apabila terjadi masalah pertumpahan darah di Republik ini saya pasti kena dampak," kata pria tersebut.

"Sementara tetangga saya kanan kiri saya penuh dengan orang-orang jelas agama dengan saya, Apakah dengan kejadian-kejadian di Jakarta itu kami menerima dampak seperti ini," jelas pria tersebut.

Baca Juga: Suga, RM BTS, dan Pdogg Debut di Billboard Hot 100 Songwriters Chart, Mantap!

"Untuk itu saya menghimbau, saya mohon dengan hormat kepada Panglima TNI, Bapak Kapolri kami, Habaib ini termasuk Habib Rizieq Shihab, termasuk Habib Luthfi bin Yahya, saya belum pernah bertemu dengan mereka-mereka ini," ungkapnya.

Dirinya kemudian mengaku bahwa dirinya mengagumi sosok Habib Rizieq Shihab, namun dirinya mengatakan bahwa jika peristiwa yang terjadi di Jakarta tetap dibiarkan, dia menyebut akan terjadi perpecahan di Indonesia.

"Saya juga merasakan bahwa semua apa yang dilontarkan oleh Habib Rizieq ataupun Habib siapa saja, mereka adalah manusia biasa, bapak-bapak," paparnya.

Baca Juga: Kepala BNPB : Cegah Covid-19,Pisahkan Kelompok Usia Rentan di Pengungsian

"Untuk itu saya mohon dengan hormat kepada Kapolri kepada Panglima kepada Habib Luthfi bin Yahya, Assalamualaikum, Habib, kepada Habib Rizieq, Assalamualaikum, Habib Rizieq dan seluruh, Tolong, Tolong saya, tolong saya, karena negara ini akan pecah," katanya.

Maka dari itu, dirinya mengatakan untuk mencegah konflik terjadi, menurutnya lebih baik untuk pihak pemerintahan dan pihak Habib Rizieq agar saling memaafkan.

"Karena negara ini akan pecah dan saya khawatir, suatu ketika negara ini akan mencatat sejarah bahwa kami Habaib, yang membuat negara ini akan kacau balau, itu saya tidak mau," jelasnya.

Baca Juga: Positif Covid-19, Anies dan Wagub DKI Jakarta Beberkan Kondisi Terkini di Mata Najwa: Ga Kebayang!

"Untuk itu ke persoalan kecil-kecil seperti ini, seandainya Habib Rizieq dia salah ngomong dan menyakitkan hati bapak tentara, bapak polisi, mohon saya memohon maaf, saya yang memohon maaf, dia manusia biasa

Dan juga apabila pak tentara, pak polisi, yang punya anak buah bertindak juga yang keliru terhadap anak buahnya Habib Rizieq Shihab, dan lain-lain saya juga memohon supaya mereka juga memaafkan," ungkapnya.

"Apakah dengan kita meminta maaf badan kita menjadi rusak, mata kita menjadi buta, telinga kita hilang?" tegasnya.

Baca Juga: BTS Puncaki Chart Album Mingguan Oricon di Jepang

Dia jua memohon pada Habib Luthfi untuk bersedia menjadi fasilitator silaturahmi agar masing-pihak saling memaafkan.

"Untuk itu saya berharap kepada Pak Habib Luthfi bin Yahya yang dipercayakan oleh Presiden Republik IndonesiaHabib Rizieq, Bagaimana kalian berdua tidak bisa berkumpul datang bersilaturahmi saling memaafkan, negara ini dalam keadaan aman", kata soleh.

"Alhamdulillah saya Bersyukur kepada allah, karena umat Islam di Republik ini masih mendengar Habib Rizieq Shihab, seandainya mereka lepas kontrol, maka saya termasuk yang dirugikan, sudah pasti saya kena" tambahnya melanjutkan pembicaraannya.

Baca Juga: Ekonomi Syariah Waktunya Bangkit di Era Pandemi Ini ,Kata Menteri BUMN Erick Thohir

Terakhir dirinya meminta tolong pada semua pihak untuk segera bertemu silaturahmi dan kalrifikasi dan saling koreksi.

"Tolong, Pak Kapolri, Pak Panglima, Habib Luthfi bin Yahya, Habib Rizieq Shihab, silaturahmi, silaturahmi segera apabila ada yang disampaikan oleh Pak Kapolri kepada Habib Rizieq Shihab, Habib jangan lagi begini, Ya Allah Ya Habib, terima. Dan apabila juga Habib Rizieq Shihab menyampaikan kepada Pak Kapolri, Panglima Jangan begini, Pak Kapolri Jangan begini, terima. sudah ". Tegas nya.

Soleh juga menyakini bahwa presiden akan menyakiti Habib Rizieq.

"Presiden republik Indonesia Joko Widodo tidak mungkin memberikan perintah kepada Kapolri dan Panglima untuk menyakiti Habib Rizieq, ngga mungkin, yakin seratus persen, nggak mungkin", ujarnya.

Baca Juga: Wow, Data Kematian Covid-19 di Jawa Tengah Antara Pusat dan Daerah Beda Separuhnya, Kok Bisa?

Selanjutnya dia memberikan himbauan untuk mengawal Jokowi sampai selesai periode Jabatannya.

 "Biarkan kita kawal dia Pak Jokowi sampai 2024, ada lagi presiden baru, kita mau hidup nyaman kita, mau hidup tidak boleh berperang antara kita dan kita, siapa pun menjadi presiden, silakan, jangan kalian membuat kita jadi seperti ini", pungkasnya menutup percakapan. ***Sofar Syaoqi H/Mantra Sukabumi

 

Editor: Dini Yustiani

Sumber: Mantra Sukabumi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x